Mohon tunggu...
M Saekan Muchith
M Saekan Muchith Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen UIN Walisongo Semarang dan Peneliti Pada Yayasan Tasamuh Indonesia Mengabdi

Pemerhati Masalah Pendidikan, Sosial Agama dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hoaks Pilpres dari Perspektif Sejarah Islam

7 Maret 2019   12:43 Diperbarui: 7 Maret 2019   12:55 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Munculnya fitnah sudah diprediksi Rasulullah melalui hadis yang diriwayatkan al Tirmidzi, diceritakan oleh Aisyah bahwa Rasulullah bersabda kepada Utsman, "Wahai Utsman, jika kelak Allah memberimu amanah kepemimpinan, lalu kaum munafik hendak melepaskan baju yang dipakaikan Allah kepadamu, maka jangan kau lepaskan".

Dalam buku Kisah Hidup Utsman ibn Affan Karya Musthafa Murad, setidaknya ada tiga macam fitnah terbesar yang menyebabkan  Utsman ibn Affan terbunuh ditangan para pemberontak yang bersekutu dengan orang orang munafik.

Pertama, Utsman ibn Affan difitnah tidak ikut perang badar. Pada waktu itu, keikutsertaan dalam perang badar menjadi salah satu indikasi kesetiaan dan komitmen untuk membela Islam. Siapapun yang tidak ikut dalam perang badar dianggap sebagai pengkhianat dan pengecut serta melawan Islam.

Ketidaksertaan Utsman dalam perang badar bukan karena menjadi pengecut, pengkhianat dan melawan Islam, melainkan Rasulullah melarang Utsman untuk ikut perang badar, karena isterinya Ruqayyah binti Rasulullah yang sedang sakit dan sangat memerlukan perhatian serta perawatan. Rasulullah berkata " Wahai Utsman, kamu mendapat pahala seperti mereka yang ikut perang badar".

Kedua, Utsman di fitnah tidak ikut dalam bait ridwan. Dalam insikolpedi mini Sejarah kebudayaan Islam, Baiat Ridwan adalah kesepakatan (komitmen) dari umat Islam untuk selalu setia  bersama Rasulullah dalam situasi dan kondisi apapun. Setiap umat Islam yang ikut baiat ridwan berarti memiliki kesetiaan kepada Rasulullah yang tidak dapat diragukan.

Tidak ikutnya Utsman ibn Affan dalam baiat ridwan disebabkan karena Rasulullah memberi tugas khusus kepada Utsman. Sebelum terjadinya baiat ridwan Utsman terlebih dahulu diutus Rasulullah pergi ke Makkah untuk menyelesaikan persoalan umat Islam dengan kafir quraisy Makkah.

Ketiga, Utsman difitnah telah menyiksa Ammar ibn Yasir. Menurut Ibnu Qutaibah dalam al Imamah wa al-Siyasah, dijelaskan memang Utsman pernah memerintahkan orang orangnya untuk memukul Ammar ibn Yasir karena Ammar ibn Yasir telah berdusta terhadap surat yang diterima Utsman.

Sebenarnya surat dikirim itu dari orang orang yang tidak suka terhadap Utsman tetapi Ammar ibn Yasir mengatakan  dari Rasulullah Saw. Akhirnya Ammar ibn Yasir menyadari kesalahanya dan ihlas di pukul akibat ulahnya yang telah berdusta.

Ketiga peristiwa tersebut, pada masa Rasulullah masih hidup tidak pernah ada orang yang mempersoaalkan. Baru pada saat Utsman ibn Affan naik menjadi khalifah, orang yang saskit hati dan kecewa "menggoreng" tiga issu  secara terus menerus (massif), sehingga publik menganggap bahwa Utsman Ibn Affan sosok pemimpin yang pengecut, pengkhianat dan suka melakukan kekerasan kepada rakyatnya.

Menurut teori komunikasi, informasi yang salah (fitnah) jika diinformasikan berulang ulang maka  informasi itu akan dianggap sebagai kebenaran yang nyata.

Logika apapun tidak akan bisa menerima informasi, kalau khalifah Utsman itu pengecut, pengkhianat dan suka dengan kekerasan.  Karena fitnah (hoaxs) diulang secara terus menerus, akhirnya sebagian orang terpengaruh emosinya muncul dan bahkan ingin membunuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun