Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Pentingnya Upah Minimum dari Perspektif Makroekonomi

16 Maret 2024   21:35 Diperbarui: 18 Maret 2024   08:32 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi upah minimum provinsi atau UMP (SHUTTERSTOCK/AIRDONE via kompas.com)

Dalam ranah kebijakan ekonomi, konsep upah minimum memiliki posisi penting, berperan dalam membentuk lanskap makroekonomi suatu negara. 

Mulai dari memperjuangkan keadilan sosial hingga memengaruhi dinamika pasar tenaga kerja, pentingnya upah minimum melampaui sekadar regulasi upah, meluas ke berbagai sektor ekonomi. 

Di sini Kita coba menggali signifikansi makroekonomi dari upah minimum, menjelaskan implikasinya terhadap lapangan kerja, inflasi, distribusi pendapatan, dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

Salah satu implikasi makroekonomi utama dari upah minimum berkaitan dengan pengaruhnya terhadap tingkat lapangan kerja. 

Pendukungnya berargumen bahwa upah minimum yang wajar dapat merangsang permintaan konsumen dengan meningkatkan daya beli pekerja berupah rendah, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. 

Namun, para kritikus berpendapat bahwa peningkatan upah minimum dapat menyebabkan kehilangan pekerjaan, terutama dalam industri padat karya, karena perusahaan berupaya untuk mengurangi biaya tenaga kerja yang lebih tinggi melalui pengurangan tenaga kerja atau otomatisasi. 

Namun, bukti empiris menunjukkan bahwa dampak upah minimum terhadap lapangan kerja bersifat rumit, dengan studi yang menunjukkan temuan yang bervariasi dipengaruhi oleh faktor seperti kondisi pasar tenaga kerja, komposisi industri, dan besarnya penyesuaian upah.

Selain itu, kebijakan upah minimum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tekanan inflasi dalam suatu ekonomi. Para pendukungnya mengklaim bahwa kenaikan sedang dalam upah minimum dapat memicu inflasi dengan meningkatkan belanja konsumen, sehingga mendorong permintaan agregat. 

Sebaliknya, para penentang memperingatkan bahwa kenaikan upah yang berlebihan dapat memicu inflasi dorongan biaya, karena bisnis menyalurkan biaya tenaga kerja yang lebih tinggi kepada konsumen melalui kenaikan harga. 

Namun, dampak keseluruhan dari upah minimum terhadap inflasi tetap tergantung pada interaksi berbagai faktor makroekonomi, termasuk pertumbuhan produktivitas, sikap kebijakan moneter, dan tingkat kaku upah di berbagai sektor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun