Mohon tunggu...
Muchamad Iqbal Arief
Muchamad Iqbal Arief Mohon Tunggu... Independent Content Writer

Halo, saya Iqbal Arief. Sebagai penulis aktif di Kompasiana, saya senang berbagi wawasan dan informasi menarik dengan para pembaca. Minat saya cukup luas, meliputi berbagai topik penting seperti marketing, finansial, prinsip hidup, dan bisnis. Melalui tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat memberikan perspektif baru dan pengetahuan yang bermanfaat bagi Anda. Mari bergabung dalam perjalanan intelektual saya di Kompasiana, di mana kita bisa bersama-sama menemukan inspirasi dan wawasan baru dalam berbagai aspek kehidupan dan karier. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Money

Cerita Gaji Pertama: Kisah Joni Menggapai dan Melepaskan

28 Mei 2025   13:10 Diperbarui: 28 Mei 2025   13:10 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegagalan pertama Joni mengajarkannya pelajaran yang berharga. Hari-hari berikutnya, ia mulai membaca buku dan artikel tentang investasi. Ia menghadiri webinar gratis tentang keuangan personal. Ia bahkan mulai mencatat setiap pengeluarannya, sesuatu yang tak pernah ia lakukan sebelumnya.

Gaji kedua datang, dan kali ini Joni memiliki strategi yang lebih matang. Ia mengalokasikan 50% untuk keluarga, 30% untuk tabungan darurat, dan 20% untuk dirinya sendiri, termasuk sedikit untuk investasi yang lebih aman seperti reksa dana.

"Aku akan membangun fondasi keuangan yang kuat terlebih dahulu," tekadnya dalam hati.

Baca juga: Warisan untuk Anak: Membangun Gunung Emas lewat Tabungan Emas

 Pesan untuk Kamu yang Sedang Berjuang

Cerita Joni mungkin terasa familiar bagi banyak dari kamu yang juga sandwich generation, yang terjebak di antara tanggung jawab terhadap orang tua dan adik, sambil berusaha membangun masa depan sendiri.

Jika kamu baru memasuki dunia kerja dan menerima gaji pertama, ingatlah beberapa hal berikut:

1. Prioritaskan dana darurat. Sebelum terjun ke berbagai instrumen investasi, pastikan kamu memiliki dana untuk berjaga-jaga selama minimal 3-6 bulan pengeluaran.

2. Edukasi diri sebelum investasi. Jangan investasi hanya karena teman-temanmu melakukannya. Pahami dulu produknya, risikonya, dan apakah sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.

3. Waspadai FOMO. Fear of missing out sering membuat kita mengambil keputusan yang terburu-buru. Ingat, kesuksesan investasi bukanlah tentang siapa yang paling cepat masuk, tapi siapa yang memiliki strategi jangka panjang yang paling matang.

4. Komunikasikan dengan keluarga. Jika kamu sandwich generation seperti Joni, komunikasikan dengan baik mengenai batasan dan kemampuan keuanganmu. Bantu keluarga, tapi jangan sampai mengorbankan masa depanmu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun