Mohon tunggu...
M Topan Ketaren
M Topan Ketaren Mohon Tunggu... Konsultan Perkebunan (Advisor) at PalmCo Indonesia

Manajer senior dengan pengalaman 31 tahun di industri perkebunan. Bekerja dengan berorientasi pada detail dan pengembangan industri perkebunan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perkebunan Sawit di Dataran Tinggi: Memahami Batas Ekologis dan Tantangan yang Mengintai

12 September 2025   21:58 Diperbarui: 12 September 2025   21:58 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Suhu Udara Dingin

Berdasarkan pengalaman saya selama puluhan tahun, berikut beberapa saran penting bagi siapa pun yang berencana mengembangkan kebun sawit:

  1. Lakukan survei kelayakan lahan yang menyeluruh. Jangan hanya melihat luas lahan, tetapi juga iklim, ketinggian, dan kualitas tanah.
  2. Pahami batasan ekologis sawit. Memaksakan sawit tumbuh di lokasi yang tidak sesuai hanya akan menghasilkan masalah di masa depan.
  3. Pertimbangkan alternatif tanaman. Jika lahan terlalu tinggi, pilih komoditas seperti kopi, teh, atau hortikultura yang lebih sesuai.
  4. Libatkan masyarakat lokal. Diskusikan rencana pembangunan agar manfaatnya dirasakan bersama dan menghindari konflik.
  5. Jaga keseimbangan ekosistem. Tanaman yang tepat di lahan yang tepat adalah kunci pertanian berkelanjutan.

Kesimpulan: Bijak Memilih Lahan untuk Masa Depan yang Lestari

Kelapa sawit adalah komoditas yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Namun, sawit memiliki batas ekologis yang jelas. Dataran tinggi dengan suhu dingin, kabut tebal, dan tanah berbatu bukanlah habitat alami sawit. Memaksakan sawit tumbuh di wilayah seperti ini hanya akan menyebabkan kebun yang tidak produktif, biaya yang tinggi, serta risiko kerusakan lingkungan yang serius.

Sebagai seorang yang telah lama bekerja di sektor perkebunan, saya percaya bahwa kebijaksanaan dalam memilih komoditas yang tepat untuk lahan yang tepat adalah kunci keberlanjutan pertanian. Dengan menempatkan sawit di lokasi ideal dan mengembangkan tanaman lain di wilayah pegunungan, Indonesia dapat menjadi produsen sawit utama dunia sekaligus menjaga keanekaragaman pertaniannya dan melindungi ekosistem yang berharga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun