Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Miramar

28 Februari 2023   12:05 Diperbarui: 1 Maret 2023   10:09 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hidangan restoran Padang (Foto: okezone.com)

"Seindonesia?"

Aku mengangguk. 

"Akhirnya tiba juga waktuku melunasi dendam," sorakku dalam hati. "Aku akan bersantap di Miramar. Di balik kaca yang agak gelap itu."

"Kenapa kamu senyum-senyum," teguran istriku membuyarkan lamunan.  

"Ah, iya, senang bisa pulang kampung. Setelah duapuluh empat tahun. Bersamamu dan anak kita."

Aku berbohong. Tapi juga tak salah. Perkataanku benar.  

Taksi berhenti tepat di depan Miramar. Di Jalan Sutomo, Siantar. 

Kami bertiga segera turun.

"Persis. Masih seperti tigapuluh tahun lalu." Aku membatin, saat melihat lagi fasad dan kaca depan restoran itu. Tulisan "Miramar" itu masih seperti yang dulu. 

Aku hampir menangis saat mulai mencicipi makanan yang dihidang lengkap di atas meja. Rendang, dendeng, gajeboh, gulai ayam, ayam goreng, balado tongkol, sambal merah, sayur nangka, dan daun singkong. 

Aku harus menunggu selama tigapuluh tahun untuk menuntaskan dendam di lidah dan lambungku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun