Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #102] Inginku Memelukmu tapi Kutakut Dosa

13 Januari 2023   05:00 Diperbarui: 13 Januari 2023   09:53 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku titiplah toktok ripe dari kami, keluarga Ompu Poltak. Sampaikanlah dengan baik kepada keluarga di sana." 

Nenek Poltak menyampaikan sejumlah uang kepada Ama Riris. 

"Nauli. Kusampaikan pun nanti. Mauliate godang, Namboru."

"Nauli. Horaslah amang di perjalanan besok. Horas pula semua kerabat di sana."

Setelah itu, pembicaraan berlanjut ke rencana Ama Rumiris sekeluarga pindah ke Pangururan, Samosir. Katanya, mereka diminta menjaga mertua Ama Rumiris yang sdah sakit-sakitan di sana.

Lulu beralih ke  isu-isu keseharian. Tentang hasil panen padi, kopi, kerbau, ternak babi, harga gulamo-- ikan asin di Tigaraja, obat rematik, dan seribu tetek-bengek lain. 


Semua itu tak menarik bagi Berta dan Poltak. Bukan urusan mereka hari ini.

Terang bulan di luar rumah jauh lebih menarik. Bahkan terlalu menarik. Setidaknya untuk Berta dan Poltak.

"Berta. Ayo lihat bulan," ajak Poltak.

"Eh, Berta, pergi sana temani paribanmu," sambar Nai Rumiris, sebelum Berta sempat menjawab.

Berta dan Poltak menjadi dua ekor laron. Mereka setengah berlari ke pintu depan rumah. Lalu turun ke halaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun