Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jangan Harap Indonesia Menjuarai Piala AFF 2022

4 Januari 2023   21:32 Diperbarui: 5 Januari 2023   06:53 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piala AFF - Ilustrasi Piala AFF 2022 (Bola.com/Adreanus Titus)

Silahkan menghujat saya setelah membaca judul artikel ini. Menghujat sebelum paham duduk perkara adalah ciri warganet +62. 

Saya adalah pendukung Timnas Indonesia yang menjaga perimbangan otak rasional dan emosional.  Rasional pada tempatnya. Emosional pada tempatnya juga.

Bukannya saya tak nasionalis. Bukan. Saya hanya menolak jadi sauvinis.

Sejak laga pertama melawan Kamboja sampai yang keempat melawan Filipina  di Piala AFF 2022 saya selalu konsisten bilang Timnas Indonesia menyebalkan. Bahkan sangat menyebalkan. 

Betul, Timnas Indonesia lolos ke semifinal. Itu prestasi bagus. Patut diapresiasi.

Tapi performa Timnas Indonesia sebagai sebuah tim sepakbola sangat mengecewakan. Bahkan lebih dari itu, menyebalkan.

Ya, menyebalkan! Terlalu banyak kebodohan dipertontonkan pemain di lapangan. 

Kebodohan-kebodohan yang tak selayaknya dilakukan pemain level timnas. Pemain yang sudah merumput di mancanegara.

Ini daftarnya. Salah oper bola. Gampang kehilangan bola. Suka menahan bola. Main-main bola pendek di daerah gawang sendiri. Kalah sprint, berat di pantat. Pertahanan bolong-bolong.

Itu kebodohan umum. Ada yang sangat spesifik, gak ada obatnya.

Ini daftarnya. Menendang bola ke bidang luar gawang lawan yang sudah kosong. Ingat tendangan tragis Hansamu dan Witan. Membuang peluang 80-90% gol. Penyelesaian buruk semacam itu selalu terjadi di tiap laga. Gagal gol lantaran pemain egois, ogah beri umpan kepada teman. Egy, Saddil,  dan Ricky melakukan itu. 

Dalam empat kali laga Grup A, Timnas Indonesia tak menunjukkan kecerdasan sebagai sebuah tim.  Yang ada justru kecerdasan individual yang artikulasinya cenderung menjadi egoisme.

Jika Indonesia mampu menaklukkan Kamboja, Brunei, dan Filipina, maka itu semata karena kecerdasan tiga tim itu di bawah Indonesia.

Hasilnya pasti beda jika bermain melawan tim yang lebih cerdas. Katakanlah Vietnam, Thailand, dan mungkin Malaysia. Lawan 10 pemain Thailand misalnya, Indonesia hanya bisa imbang 1-1.

Jumat 6 Januari 2022 nanti, Indonesia akan melawan Vietnam di Stadion GBK Jakarta. Berharap Indonesia menang?

Realistis sajalah. Di laga grup, Vietnam tampil sebagai tim paling cerdas. Gawangnya tak pernah kebobolan. Dalam 4 laga, 3 menang dan 1 imbang, mengemas 12 gol tanpa kebobolan.

Indonesia juga 3 menang dan 1 imbang. Juga mengemas 12 gol. Tapi kebobolan 3 gol.

Dengan membanding produktivitas gol semacam itu, sudah jelas lebih mungkin bagi Vietnam membobol gawang Indonesia ketimbang sebaliknya. Sebab pertahan Vietnam lebih solid ketimbang Indonesia.

Tapi, ada tapinya. 

Selalu terbuka kesempatan bagi Indonesia untuk membabat Vietnam di semifinal. Lalu menghancurkan Thailand atau Malaysia di final.

Syaratnya simpel. Kikis kebodohan-kebodohan pada daftar di atas. Jadilah sebuah tim sepakbola pembelajar yang cerdas.

Hanya, dan hanya jika demikian, Indonesia bisa diharapkan menjuarai Piala AFF 2022. Piala kebanggaan Asean yang tak diakui sepakbola dunia.

Tapi sudahlah. Ada kalanya kita perlu meraih sesuatu yang tak penting bagi dunia. Tapi penting bagi kita.

Ayo, Timnas Indonesia. Jangan pehape kami, pendukung setiamu.(eFTe)

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun