Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Novel Poltak Dibredel Admin Kompasiana

25 Juni 2022   17:20 Diperbarui: 26 Juni 2022   05:41 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Novel Poltak (Foto: kompas.com/dok. istimewa)

Saya berkompasiana sejak 2014 dengan kesadaran sebagai minoritas ganda. Minoritas SARA plus usia, tabiat, dan passion. Tiga terakhir ini merujuk pada  status lansia, kenthir, dan menulis novel & humor.

Coba cari di Kompasiana. Siapa kompasianer lansia kenthir yang lagi suka-sukanya nulis novel dan humor. Hanya ada tiga orang: Felix Tani, Fei Li Tan, dan Engkong Felix.  Mungkin tiga nama itu merujuk satu orang yang sama. Tapi apa pula rugimu?

Kamu tahu kekuatan apa di bumi manusia ini yang bisa mengabaikan kepentingan seorang warga minoritas? Hanya ada dua: penguasa otoriter dan mayoritas malas-pikir rajin-voting.  

Kepentingan saya, sebagai warga minoritas ganda di Kompasiana, baru saja diabaikan penguasa otoriter, Admin Kompasiana. Admin itu penguasa otoriter? Memang maumu apa. Demokratis? Laissez faire? Gile aje kale!

"Gimane ceritanye?" tanyamu pura-pura berempati, padahal ngakak dalam hati. Kamu macam itu, kan?

Begini. Kamu tahu, kan, Admin baru saja melakukan pembaruan Halaman Tulis Kompasiana? Ada kategori dan sub-kategori yang dimerger, diakuisisi, ditambahkan, dan dibuang. Itu dilakukan secara otoriter, tanpa menanyakan pendapat kompasianer.

"Kok gitu sih cara kerja Admin?" tanyamu pura-pura heran.  Seolah kamu tak tahu, Admin tidak digaji untuk bertanya, atau untuk menjawab, tapi diupah untuk memutuskan dan mengumumkan. Jangan kura-kura dalam perahu, deh!

Ah, sudahlah. Tak perlu kamu baca tujuh paragraf di atas. Itu semua cuma kamuflase, basa-basi yang menjijaykan. Jangan bilang kamu tak merasakannya.

Fokus pada paragraf kesepuluh dan seterusnya di bawah ini saja. Sebab itulah, dan hanya itu, yang sejujurnya ingin kuteriakkan.

Tegasnya, pembaruan halaman tulis oleh Admin itu telah mengabaikan kepentingan saya sebagai penulis Novel Poltak di Kompasiana. Admin telah membuang sub-kategori "Novel" dari kategori "Fiksiana". Hanya tersisa sub-kategori "Cerpen" dan "Puisi". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun