Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Lelaki Batak Kena Ghosting, Begini Solusinya

10 September 2021   16:47 Diperbarui: 11 September 2021   04:56 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: Tiny Budha via okezone.com)

Jauh sebelum dipopulerkan Kaesang di Indonesia, laku ghosting sudah lama ada di dunia ini. 

Mungkin usia ghosting itu sama tua dengan kehadiran umat manusia. Atau, biar rada masuk akal, katakanlah setua gejala cinta antar dua insan.

Ghosting itu tak pandang bulu. Dia lintas ras, bangsa, suku, agama, gender, umur, profesi, lapisan, dan lokasi. Bahkan lintas partai juga.

Tak terkecuali pada orang Batak Toba.  Jangan dikira karena orang Batak "sangar", maka akan terbebas dari ghosting. Tadi sudah dibilang, ghosting tak pandang bulu.

Dalam masyarakat Batak Toba, gejala ghosting sudah ada sejak lama.  Solusinya macam-macam. Tergantung kekuatan iman dan mentalnya.

Solusi paling tak berkelas adalah ghosting benaran.  Maksudnya, korban ghosting benar-benar mentransformasi diri jadi ghost, hantu, gentayangan.

Di kampung Poltak tahun 1960-an ada kasus seperti itu.  Seorang gadis remaja di-ghosting pacarnya.  Dengar-dengar, lelaki pacarnya itu berpindah ke lain hati, lalu kawin lari ke pulau Jawa.  

Solusinya, gadis itu mengambil sebotol endrin, racun tikus, lalu menenggaknya sampai habis. Akibatnya, gadis itu masuk kubur, jadi hantu. Sedangkan tikus aman sentosa mengerati batang padi milik orangtuanya di sawah.

Itu solusi yang bagus untuk dihindari.  

Sebab ada solusi yang elok.  Mendengarkan apa kata ibu. Itu sangat elegan.  

Solusi elegan itu didokumentasikan Nahum Situmorang (1908-1969), komponis tenar Batak Toba, dalam sebuah lagu yang indah. Judulnya, Sai Gabema Ho, Semoga Kau Bahagia. Digubah antara tahun 1950-an atau awal 1960-an.

Lagu itu berkisah tentang solusi move on dari seorang lelaki Batak setelah di-ghosting gadis pujaaannya. Syairnya sungguh puitik. Seperti berikut ini:

Tung ho do nian  di rohangku
Di au sinta-sinta di au
Tung ho do di pangan rohangku
Pangidoanku ingkon ho saut di au

(Hanya kau ada di hatiku
Untukku kaulah cita-citaku
Hanya kau dambaan hatiku
Mauku kaulah belahan jiwaku)

Mardapot do surat hutongos
Sian halak pe nang sian pos
Alai so hea i marbalos
Gabe hurimpu rohami tu au naung tos


(Tak kurang surat kukirim
Lewat orang maupun lewat pos
Tapi satu pun tak berbalas
Kupikir kasihmu padaku telah padam)


Putus ma harapanki
Oloanku nama i
Ni dok ni dainang i
Tu boru ni halak i
Dung martopi bogas hi
Ro ma ho jolokki
Raphon ilu-ilumi
Amangoi dangol na i

(Putus sudah harapanku
Kini kan kudengarkan
Permintaan ibunda
Menikahi gadis lain
Saat ku duduk di pelaminan
Kau hadir di depanku
Berurai air matamu
Aduh pilu hatiku)

Beha ma baenon ito da
marsirang marsirang nama
Sai gabe ma ho nang tu halak
Sai songoni ma
Nang au pe sai gabe ma

(Terlanjur sudah semua
Pisahlah kita berpisah
Semoga kau bahagia kelak
Jadilah seperti itu
Semoga aku pun bahagia)

Gabe ma ho
Gabe ma ho
Gabe ma ho
Nang au pe
Sai gabe ma 

(Semoga kau bahagia
Semoga kau bahagia
Semoga kau bahagia
Begitu pun aku
Semoga bahagia)

Sekarang coba dengarkan grup Amigos Trio, grup kesayangan Engkong Felix, ini melantunkan lagu Sai Gabema Ho.  Nikmati sambil goyang-goyang kaki.  Di-ghosting bukan kiamat, bukan?


Nah, tidakkah solusi move on lelaki yang kena ghosting pacarnya itu sangat elegan?  Dia mendengarkan ibunya, karena dia percaya seorang ibu mengerti apa yang baik untuk anaknya.

Maka lelaki itu mengalihkan hatinya pada gadis lain.  Move on, tak membiarkan hatinya terpenjara gadis peng-ghosting.  Di luar sana ada banyak gadis yang sama baik, bahkan mungkin lebih baik, ketimbang si tukang ghosting.

Begitulah.  Ketika gadis peng-ghosting mendadak muncul di saat lelaki itu telah bersanding dengan istri pilihan di pelaminan, hatinya sudah teguh, tak goyah sedikitpun.

Tidak ada jalan lain.  Kita putus, berpisah. Semoga kau bahagia dengan lelaki lain. Demikian juga, semoga aku bahagia dengan gadis pilihanku ini.  Begitulah keputusan lelaki Batak sejati itu.

Pelajaran apa yang bisa dipetik?  Lelaki itu kalau di-ghosting gadis pujaannya, harus dengar kata ibu.  Cepat move on!  Segera cari gadis lain yang kena di hati.  Nikahi sebelum di-ghosting lagi!

Perkara gadis peng-ghosting kemudian nongol saat kamu sudah duduk di pelaminan, jangan bingung, jangan goyah. Katakan dengan lembut tapi tegas, "Kita sudah putus.  Semoga kau bahagia dengan lelaki lain. Begitu pun aku, semoga bahagia dengan istri pilihanku ini." Sambil memeluk mesra  istrimu di pelaminan.

Tamat! (eFTe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun