Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #042] Urat Leher Geser Demi Limun

18 Maret 2021   14:23 Diperbarui: 21 Maret 2021   13:56 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kita tak perlu lagilah pintar. Kita, kan, sudah naik kelas," lanjut Poltak.  Gelak tawa semakin riuh.

Lantai hutan makadamia itu sangat teduh lagi sejuk. Tajuk pepohonan yang sangat rapat dan rimbun sempurna menghambat terpaan sinar matahari. Teduh dan sejuk itu bikin tiga sekawan semakin betah mencari buah makadamia. 

"Sudah dapat banyak kau, Poltak?" Binsar ingin tahu.

"Baru setengah karung!"  

"Aku juga!" timpal Bistok.

"Aku mau panjat saja.  Mau kurontokkan buahnya dari atas."  Poltak menaksir satu pohon makadamia yang buahnya lebat dan sudah tua.

Dalam sekejap Poltak, seperti seekor monyet, sudah berada di atas pohon makadamia itu. Dia berdiri di dahan yang berbuah lebat, sekitar enam meter di atas permukaan tanah.  

Mengikuti cara Poltak, Binsar dan Bistok juga sudah berada di atas pohon makadamia pilihan masing-masing.

Bunyi dedaunan fan ranting bergesekan dikuti hujan buah tua berjatuhan ke lantai hutan terdengar riuh saat tiga sekawan itu menggoyang dahan-dahan makadamia.  Dari satu dahan pindah menggoyang dahan lain. Sampai semua buah tua di pohon jatuh ke tanah.

Tiba-tiba, terdengar bunyi "kraaak ... krash krash ... buk ... kresek kresek kresek."

"Amangoi amang!" disusul teriakan kesakitan dari Poltak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun