Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menuju Tiga Karakter Bangsa: Komunikatif, Nasionalis, dan Mandiri

10 Februari 2021   15:31 Diperbarui: 11 Februari 2021   05:17 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemetaan 18 Butir Karakter Bangsa dalam Logika Hubungan Antar-Variabel (Diolah Sendiri)

Tiga Karakter Pokok: Komunikatif, Nasionalis, dan Mandiri

Saya telah memetakan 18 butir Karakter Bangsa itu ke dalam lima kategori variabel yaitu anteseden, dependen, moderasi, mediasi, dan independen. Perhatikan matriks elaborasi berikut ini.

Pemetaan 18 Butir Karakter Bangsa dalam Logika Hubungan Antar-Variabel (Diolah Sendiri)
Pemetaan 18 Butir Karakter Bangsa dalam Logika Hubungan Antar-Variabel (Diolah Sendiri)

Hasilnya, saya tiba pada tiga karakter pokok sebagai variabel dependen (dipengaruhi, ditentukan oleh sejumlah variabel lain) yaitu komunikatif, nasionalis, dan mandiri.

Karakter komunikatif ditentukan oleh kadar kecintaan pada perdamaian dan kepedulian sosial pada seseorang.  Tapi tingkatan dan kualitas komunikasi itu akan bervariasi menurut kadar toleransi dan demokrasi pada diri individu.

Nasionalisme ditentukan oleh tingkat kejujuran, disiplin, dan tanggungjawab.  Tapi tingkatan dan kualitas nasionalisme itu bervariasi menurut kadar kepedulian pada lingkungan dan kecintaan pada tanah air.


Sedangkan kemandirian ditentukan oleh tingkat keingin-tahuan, kegemaran membaca, dan penghargaan terhadap prestasi.  Namun tingkatan dan kualitas kemandirian bervariasi pula menurut kreativitas dan kerja keras seseorang.  

Di depan semua itu ada religiositas sebagai variabel anteseden.  Religiositas menjadi inspirasi pada setiap variabel itu, sehingga pada akhirnya karakter komunikasi, nasionalisme, dan kemandirian tidak bertentangan dengan nilai-nilai religi yang dianut. Tapi religi juga tak menjadi sumber eksklusivitas komunikasi, penegasian nasionalisme, dan egoisme (separatisme) dalam kemandirian.

Saran Refocusing Pendidikan Karakter Bangsa

Berdasar paparan di atas, saya menyarankan kepada Kementerian Pendidikan untuk refocusing pendidikan karakter bangsa di sekolah. Cukuplah fokus pada tiga karakter pokok:  komunikatif, nasionalis, dan mandiri.  

Semua aspek pembelajaran diorientasikan pada pencapaian tiga kualitas atau karakter itu pada peserta didik.  Sedangkan 15 butir karakter lainnya diposisikan sebagai prasyarat dan prakondisi untuk pembentukan tiga karakter pokok itu.  Semua itu sudah harus built-in dalam kurikulum dan regulasi pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun