Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #035] Jangan Membohongi Guru Agama

23 Desember 2020   16:14 Diperbarui: 23 Desember 2020   16:16 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tanding atau berkelahi?" 

Sebuah pertanyaan interogatif tak terduga. Guru Gayus menatap tajam Poltak, menembusi kedua bola mata anak itu, untuk membaca pikiran dalam otak di belakangnya.

"Tanding, Gurunami. Ada jurinya. Aku sendiri. Polmer menang, dua satu."

Poltak berusaha meyakinkan Guru Gayus. Menurut pemahamannya, kalau ada juri, berarti pertandingan. Tanpa juri, berarti perkelahian bebas.

Guru Gayus menatap tajam satu per satu murid-murid bengalnya. Seakan mengukur kejujuran setiap anak. Jonder jelas tidak jujur dan, karena itu, dia sudah beser tiga kali. Itulah upah pembohong.

"Baiklah, anak-anakku. Rupanya kalian kelebihan tenaga." Guru Gayus mengukir senyum tipis di bibirnya.

"Kalian semua, ikut Pak Guru ke depan gereja!"

Semua anak yang tadinya seperti gelatik riuh, kini mengekor seperti bebek di belakang Guru Gayus.

"Karena Jonder tadi berbohong, maka kalian semua mendapatkan upahnya." Guru Gayus memberi hukuman, sesampai di depan gereja.

"Kalian lihatlah lapangan rumput di depan gereja ini.  Penuh dengan salohot. Cabuti sampai bersih!"

Perintah Guru Agama pantang ditentang. Dosa. Karena itu, Poltak dan kawan-kawannya langsung jongkok mencabuti salohot, rumput jarum, di bawah pengawasan Guru Gayus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun