Mohon tunggu...
MUHAMMAD SUMA AMARUZ YUSTI
MUHAMMAD SUMA AMARUZ YUSTI Mohon Tunggu... Lainnya - سْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

" Banyak dari kegagalan hidup dialami oleh orang-orang yang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan kesuksesan ketika mereka menyerah." - Thomas Edison

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perubahan Budaya Masyarakat dalam Tuntutan Penolakan Korupsi

20 September 2021   13:10 Diperbarui: 20 September 2021   13:14 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Palembang/Dokpri

Perubahan Budaya Masyarakat dalam Tuntutan Penolakan Korupsi

Di dalam dunia ini, tentunya akan terjadi sebuah peristiwa yang menyenangkan dan merugikan bagi para individu. Hal tersebut terjadi dikarenakan setiap individu memiliki karakter yang berbeda. Beberapa individu mampu memedulikan orang lain, namun beberapa lainnya tidak. Oleh sebab itu, pada sebuah negara dapat terjadi adanya sebuah korupsi yang dilakukan oleh para individu dengan jabatan yang lebih tinggi. Kekuasaan menjadi salah satu faktor yang dapat membentuk adanya korupsi di dalam suatu negara. Selain itu, permasalahan perekonomian juga menjadi salah satu faktor yang dapat mendukung adanya korupsi di dalam negara.

Korupsi merupakan sebuah tindakan kejahatan yang dilakukan oleh seorang individu secara sadar ataupun tidak. Korupsi dikatakan sebagai tindakan kriminal, dikarenakan menurut Idrak (2019), korupsi merupakan sebuah tindakan yang melawan hukum dalam suatu negara. Sebuah hukum terbentuk dikarenakan adanya keinginan untuk memberikan suatu kesejahteraan kepada para individu. Dalam hal ini kementrian hukum dan hak asasi manusia berperan penting untuk keselarasan keadilan yang diberikan kepada para warga sekitar. Tanpa adanya kementrian hukum dan hak asasi manusia, maka warga tidak akan memperoleh keadilan yang setara di dalam hidupnya.

Seorang individu memulai adanya korupsi melalui motivasi karena Pada dasarnya motivasi tersebut muncul melalui sebuah kegiataan yang melibatkan peranan dana. Salah satu contohnya adalah bantuan sosial. Adanya bantuan sosial dan penyaluran dana yang dilakukan oleh sebuah daerah ataupun organisasi dapat memicu adanya keinginan untuk melakukan sebuah korupsi. Hal ini dikarenakan terdapat jumlah uang yang cukup banyak dalam proses kegiatan tersebut.

Tidak hanya pemimpin dan negara, saat ini, korupsi tengah bertambah dan meluas hingga dapat terjadi pada lingkungan masyarakat. Para individu di dalam suatu masyarakat kerap melakukan sebuah tindakan korupsi, salah satunya petugas pemasyarakatan. 

Para individu dengan jabatan atau kekuasaan yang tinggi terkadang akan memberikan uang sogokan atau suap agar proses kegiatan mereka dapat terlaksanakan secara lebih mudah dan cepat. sejak adanya reformasi, muncul sebuah perubahan dalam tindakan individu dimana masyarakat mulai melakukan sebuah korupsi dalam kehidupannya, baik secara kecil ataupun besar. Hal tersebut dapat dikatakan betul, karena apabila dilihat, saat ini, seorang yang memiliki kekuasaan dapat lebih mudah untuk menjalani kegiatan dan tidak terjerat kasus hukum.

Manusia tidak akan luput dari kesalahan, oleh sebab itu, diperlukan adanya penanaman akan suatu pendidikan terkait moral yang dimilikinya. Melalui adanya penanaman akan pendidikan moral, maka para individu akan memiliki suatu integritas dalam tindakannya. Hal tersebut akan memberikan suatu bantuan dalam pengurangan korupsi yang terjadi pada suatu negara. Sebuah pembelajaran yang dapat membentuk karakter yang baik mampu memberikan kesadaran dalam diri individu untuk melakukan penolakan terhadap suatu tindakan yang kurang baik. 

Ketika seorang individu, terutama petugas pemasyarakatan mendapatkan ajaran terkait moral dalam tindakan setiap hari. Melalui pelajaran tersebut, maka akan terbentuk suatu karakter dari dalam diri seorang petugas pemasyarakatan untuk dapat melawan dan menolak adanya perilaku korupsi. Sebuah integritas dan moral sangatlah penting untuk dimiliki oleh seorang individu, karena tanpa adanya kedua hal tersebut.  integritas dan moral yang cukup tinggi mampu membantu adanya penolakan dan pengurangan pada tindakan korupsi yang dilakukan oleh seorang individu.

 Sejak dahulu, tindakan korupsi terus menerus dapat lolos dengan mudah, oleh sebab itu hal tersebut menjadi sebuah kebiasaan untuk seorang individu. Kebiasaan tersebut menjadi sebuah tindakan yang akan dilakukan oleh para individu tanpa perasaan bersalah. Namun, sangat diuntungkan karena Indoensia memiliki sebuah budaya dan ajaran yang sangat bernilai yaitu integritas. Setiap budaya mampu mengajarkan hal kebaikan pada setiap individu. 

Melalui pembelajaran akan budaya tersebut, maka seorang individu dapat perlahan memperbaikinya. Penerapan akan budaya yang ditanamkan kepada para individu dapat membantu mengurangi adanya keinginan untuk melakukan korupsi (Santoso, Meyriswati, & Alfian, 2014).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun