Mohon tunggu...
Muhammad Ulul Albab
Muhammad Ulul Albab Mohon Tunggu... Dosen, Wakil Ketua Forum Dai Wasathiyah Indonesia (DAWAI)

خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ Gajah Mati Meninggalkan Gading Manusia Mati Meninggalkan Nama dan Karya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur'an di Cikarang Barat, Aktivis Forum DAWAI Ambil Peran

24 Mei 2025   15:12 Diperbarui: 24 Mei 2025   15:12 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.daiwasathiyah.com/2025/05/aktivis-forum-dawai-gerakkan.html

Cikarang, Bekasi -- Di tengah arus modernisasi dan hiruk pikuk kawasan industri MM2100, sebuah kegiatan mulia dan menyentuh hati berlangsung secara rutin di wilayah Kp. Kamurang RT 004/03, Kelurahan Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Tepatnya hanya 200 meter dari Pemancingan Dora dan berada di seberang rumah Pak Kesra, seorang aktivis perempuan bernama Siti Hopsah Ali, S.Psi mengabdikan diri untuk mengajar baca tulis huruf hijaiyah melalui Majelis Tahsin Ath-Thoriq. 

Sebagai anggota aktif Forum DAWAI (Dai Wasathiyah Indonesia), Hopsah tidak hanya mengajarkan teknik membaca Al-Qur'an, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islam yang seimbang, damai, dan penuh rahmat. Dengan pendekatan yang ramah dan penuh kelembutan, ia berhasil merangkul berbagai kalangan dari ibu rumah tangga hingga remaja untuk kembali mencintai huruf-huruf suci Al-Qur'an.

"Buta huruf Al-Qur'an bukan hanya soal teknis membaca, tapi juga soal peluang memahami petunjuk hidup. Kalau tidak kita bantu dari sekarang, akan lahir generasi Muslim yang asing terhadap kitab sucinya sendiri," ujar Hopsah saat ditemui di lokasi kegiatan, Sabtu pagi.

Majelis yang ia pimpin diberi nama Ath-Thoriq, yang berarti "jalan" atau "petunjuk". Nama ini dipilih bukan tanpa alasan. Hopsah ingin agar majelis ini menjadi jalan kembali masyarakat kepada cahaya Al-Qur'an. Ia memanfaatkan waktu luangnya di sela-sela aktivitas keluarga dan sosial, demi menyemai huruf-huruf ilahi di hati umat.

Sumber : https://www.daiwasathiyah.com/2025/05/aktivis-forum-dawai-gerakkan.html
Sumber : https://www.daiwasathiyah.com/2025/05/aktivis-forum-dawai-gerakkan.html
Masyarakat sekitar mengakui bahwa kehadiran majelis ini sangat membantu. "Anak-anak jadi semangat ngaji, ibu-ibu juga jadi belajar lagi. Dulu saya cuma bisa baca sedikit-sedikit, sekarang alhamdulillah sudah bisa baca dengan tartil," ujar salah satu peserta majelis.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa dakwah tidak selalu harus dilakukan lewat mimbar besar atau media massa. Justru lewat gerakan kecil yang konsisten dan penuh kasih seperti yang dilakukan Siti Hopsah Ali, semangat dakwah Islam yang wasathiyah (moderat, adil, dan seimbang) dapat menjangkau akar rumput masyarakat yang selama ini haus akan bimbingan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun