Mohon tunggu...
Muhammad Rizqi Prasetyo
Muhammad Rizqi Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - RAHAYU

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Nasib Pemilik Lesehan yang Berjuang Melawan Pandemi

30 Juni 2021   23:34 Diperbarui: 5 Juli 2021   19:22 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Dokpri tampilan depan dari Lesehan Tymas

sumber : Dokpri ayam bakar yang saya pesan untuk dibawa pulang
sumber : Dokpri ayam bakar yang saya pesan untuk dibawa pulang

Mungkin dengan harga yang murah ini, Ibu Lilah menargetkan penjualanya kepada mahasiswa yang sedang merantau di Jogja.

Akan tetapi pembeli yang sekaranng malah kebanyakan dari tetangga ibu Lilah sendiri.

"Kalau sudah cocok dilidah biasanya akan kembali lagi mas, ya contohnya seperti tetangga saya," ujarnya.

Setelah mendengar cerita dari Ibu Lilah saya pun bergegas untuk melahap makanan yang sudah saya pesan karena perut sudah tidak bisa dikondisikan lagi. 

Namun ketatnya peraturan daerah yang menharuskan para pelaku UMKM tutup di bawah jam jam 7 malam membuat pendapatan para pelaku UMKM semakin terpuruk, tak terkecuali dengan lesehan Tymas ini.

Lesehan Tymas buka dari jam 5 dan tutup jam 9. Jika ibu Lilah terlalu mematuhi pemerintah, lesehan Tymas tersebut bisa saja tutup. Ibaratnya saja sudah buka dari jam 5-9 malam, dan itu saja tidak mesti rame. Syukur-syukur jualanya ramai dan biasanya tutup gasik, begitu bu lilah berujar. 

Saya bertanya kenapa tidak mencoba untuk mempromosikan lesehan ini ke media sosial ataupun menambahkan ke Go-food?

"Saya sudah mencoba mempromosikan lewat berbagai cara mas, akan tetapi kontak yang saya punnya cuma tetangga-tetangga sendiri. Saya juga sempat meminta tolong kepada anak saya untuk mempromosikan ke teman-temannya. Kalau Go-Food saya belum berani, mas, soalnya kompor yang saya pakai masih kecil. Bukan takut ramai, takut kalau pesananya lama," tutur Ibu Lilah.

Nasib UMKM sangat dipertaruhkan saat pandemi begini. Terkadang persoalan seperti ini jarang diakabarkan media.

Peran pemerintah harus lebih dan lebih lagi untuk memperhatikan UMKM yang ada, dan melakukan observasi tentang kesenjangan yang dialami oleh pemilik UMKM seperti salah satunya lesehan Tymas ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun