Atau, "adakah hubungan antara frekuensi ASAP dengan produksi telur di suatu propinsi?"
"Apakah ada hubungan, antara konsumsi telur dengan kedisiplinan warga negara?"
Pertanyaan di atas terlihat logis, bisa dicari hubungannya.
Meski pertanyaannya kelihatannya mengada-ada, namun bisa jadi benar juga. Tinggal diteliti saja.
Namun, bagi saya, kejadian demonstrasi kemarin memunculkan pertanyaan lain terkait hubungan telur dengan kekisruhan di negeri ini. Pertanyaan ini muncul, ketika menyantap telur pagi tadi.Â
Pertanyaannya:
"PERNAHKAH manusia belajar dari PENGORBANAN AYAM dan BEBEK yang -meski telurnya dimakan setiap hari, bahkan dicemooh jika telurnya busuk-, tetap rela BERTELUR tanpa mengeluh?"
Selamat berakhir pekan, Jangan lupa makan telur ya...:)