Mohon tunggu...
M. Ridwan Umar
M. Ridwan Umar Mohon Tunggu... Dosen - Belajar Merenung

Warga Negara Biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Demo dan "Just in a Minute Generation"

26 September 2019   16:26 Diperbarui: 26 September 2019   17:14 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang jelas, anak millennial atau generasi Z itu ternyata bisa juga stress, tertekan atau panik. Mereka mungkin panik dengan berita asap, pertengkaran orang tua, kemacetan atau ketidakpastian masa depan. Mereka mungkin bingung dengan berita di media dan tak tahu siapa biang keroknya.

Namun,  apapun yang terjadi, generasi muda adalah pemilik negeri ini, untuk puluhan tahun ke depan. Mereka adalah pemilik pulau-pulau, hutan, dan kekayaan negeri ini. Maka, sayangilah mereka. Pahamilah mereka.
Mereka mungkin khilaf, tapi bisa jadi, lebih jujur dari para orang tua negeri ini.

Nah, dikarenakan mereka adalah generasi yang menghendaki segala sesuatu diselesaikan dengan cepat, sekali pencet dan akurat, maka ada baiknya jika penyelesaian, masalah negeri ini, dilakukan dengan cepat pula.  Jangan bertele-tele dan banyak bicara. Lakukan secepat Gojek hadir di depan mereka, atau Go-Food yang memproses permintaan makanan mereka!  

Satu hal lain, dikarenakan mereka ahli selfie dan memainkan kamera, maka jangan pula latah jika menyelesaikan masalah negeri ini juga dengan selfie dan kamera . Mereka akan tertawakan kita. 

Generasi Serba Cepat itu butuh aksi nyata. Mereka butuh sentuhan dan kata-kata melayani seperti yang diberikan petugas pengantar pesanan makanan kepada mereka.

Puaskanlah hati, bahagiakan dan buat mereka tersenyum, seperti yang dilakukan Youtube, IG atau games yang bertebaran di Playstore atau Apple Store itu. 

Biarlah logika, mata dan sukma mereka hidup dengan dialog dan komunikasi yang bersahabat.

Jika tidak?

Bersiaplah kehilangan generasi emas yang akan melanjutkan negeri ini.

Mereka hilang bukan dalam bentuk fisik, namun mereka kehilangan sensifitas dan nurani untuk membangun negeri.

Khawatirlah jika gadget lebih menarik hati mereka. Bukan masa depan negeri ini. Bukan pula para orang tuanya.
Semoga tidak. Damailah Indonesiaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun