Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

MTsN 1 Bandar Lampung: Jejak Pengalaman Siswa dalam Kegiatan di Luar Rumah

23 Agustus 2025   19:37 Diperbarui: 23 Agustus 2025   19:37 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah ruang kelas di MTsN 1 Bandar Lampung, para siswa kelas 7 duduk rapi. Wajah-wajah muda penuh rasa ingin tahu itu menunggu giliran ditanya oleh guru mereka mengenai satu hal sederhana: "Apa pengalamanmu mengikuti kegiatan di luar rumah?" Pertanyaan ini, walau terdengar biasa, ternyata memunculkan jawaban yang beragam---ada yang polos, ada yang penuh cerita, ada pula yang hanya bisa menggeleng pelan.

Carissa Jeslyn Fakhira dari kelas 7E menjadi salah satu yang menjawab dengan jujur, "Tidak ada." Jawaban itu disampaikan dengan nada datar, seolah kegiatan di luar rumah masih menjadi hal yang asing baginya. Bagi Carissa, dunia yang dikenalnya lebih banyak terbatas pada rumah dan sekolah. Hal serupa juga diungkapkan oleh Athalia Khairani Zhafira dari kelas 7D dan Amelia Putri dari kelas 7E. Ketiganya belum memiliki kesempatan untuk merasakan pengalaman seperti berkemah, mabit, atau mengikuti lomba di luar sekolah. Sementara itu, Ahmad Nufal Wira Marga dari kelas 7G juga mengaku, "Belum ada," begitu pula dengan Rasyiq Al Muflih dari kelas 7I. Jawaban-jawaban ini menggambarkan bahwa sebagian siswa memang masih menunggu saat yang tepat untuk memulai langkah pertama mereka di luar rumah.

Namun, di sisi lain, ada siswa-siswa yang sudah lebih dulu menapaki jalan penuh pengalaman. Keanu Narendra Desfa dari kelas 7E dengan penuh semangat menyebut, "Mengikuti perkemahan." Matanya berbinar ketika menceritakan bagaimana ia mendirikan tenda bersama teman-temannya dan merasakan tidur di bawah langit malam yang bertabur bintang. Baginya, perkemahan bukan hanya sekadar kegiatan, melainkan pengalaman berharga yang mengajarkan kemandirian.

Lain lagi dengan Faris Naufal dari kelas 7H. Ia dengan bangga menyebutkan bahwa ia mengikuti tahfiz, sebuah kegiatan yang memperkaya rohani. Bukan sekadar bermain atau jalan-jalan, namun kegiatan yang menuntut kesabaran, ketekunan, dan cinta pada Al-Qur'an. Dalam usianya yang masih muda, Faris telah menorehkan jejak pengabdian kepada ilmu agama, dan itu menjadi pengalaman luar rumah yang paling berkesan baginya.

Sementara itu, Azka Zahra Valufi dari kelas 7D dan Muhammad Fathir Athallah dari kelas 7C mengaku belum pernah mengikuti kegiatan di luar rumah. Bagi Fathir, kesempatan itu memang belum tiba---baik kemah, mabit, maupun kegiatan sosial lainnya. Akan tetapi, di balik pengakuannya yang sederhana, tersimpan harapan untuk suatu hari bisa merasakan serunya pengalaman itu.

Ada juga cerita menarik dari Asyam Arifin Masputra, siswa 7D. Ia menjawab, "Mabit di sekolah." Baginya, kegiatan mabit adalah pengalaman luar biasa. Malam yang dipenuhi tilawah, tausiah, dan kebersamaan dengan teman-teman seolah membekas kuat di hatinya. Jawaban ini seakan bersambut dengan Muhammad Dzaki Keandre Putra dari kelas 7C yang menceritakan pengalaman serupa ketika mengikuti MABIT di SDIT Permata Bunda 2.

Kegiatan Persami (Perkemahan Sabtu-Minggu) juga banyak diingat oleh siswa. Azkiya Zareena Rahmah (7D) dan Nada Ayuditta R (7E) sama-sama menyebut persami sebagai pengalaman luar rumah mereka. Bagi mereka, tidur di tenda, memasak bersama, hingga mengikuti upacara bendera di alam terbuka adalah momen tak terlupakan. Raisca Zaira Putri dari kelas 7C juga menyampaikan hal serupa---kemah Sabtu-Minggu baginya menjadi pengalaman pertama merasakan hidup sederhana di alam.

Namun, tidak semua siswa menjawab dengan satu kalimat singkat. Ada pula yang menambahkan warna pada ceritanya. Seperti Andini As Shabira (7D) yang menyebut "Study tour, out bound." Dengan mata berbinar, ia menceritakan bagaimana perjalanan study tour memberinya kesempatan melihat tempat baru, sedangkan outbound melatih keberanian dan kerja sama. Jawaban Andini terasa berbeda dari teman-temannya---lebih hidup, penuh petualangan.

Feyza Emirah Ramadani Siregar (7D) bahkan menambahkan ekspresi dalam jawabannya. "Seru dan menyenangkan," katanya. Meski tak menyebut detail, kalimat singkat itu sudah cukup menggambarkan bahwa kegiatan luar rumah bagi Feyza adalah pengalaman penuh tawa dan keceriaan. Hal yang sama dirasakan oleh Farid Khairul Anwar (7I) yang mengatakan, "Excited, seru." Kedua jawaban ini menekankan pada rasa bahagia yang membekas dalam ingatan.

Di antara sekian banyak jawaban, ada pula yang unik. Muhammad Wildan Fauzansyah (7A) menceritakan dengan bangga bahwa ia pernah mengikuti OSN IPA di SD Az Zahra. Baginya, lomba itu adalah tantangan sekaligus kebanggaan. Berbeda dengan camping atau mabit, pengalaman mengikuti lomba akademik memberi warna lain: belajar bersaing secara sehat dan menambah kepercayaan diri.

Ada juga jawaban yang sederhana namun penuh makna. Akifa Khaira Lubna (7C) mengatakan bahwa pengalaman luar rumah baginya adalah "menyenangkan karena dapat ketemu teman." Jawaban ini menunjukkan sisi sosial yang penting---bahwa inti dari banyak kegiatan adalah pertemuan, kebersamaan, dan persahabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun