Mentari Kamis, 31 Juli 2025, menembus sela pepohonan di halaman MTsN 1 Bandar Lampung. Udara pagi terasa segar, bercampur aroma tanah basah sisa hujan malam tadi. Dari gerbang depan, suara riuh siswa yang datang silih berganti berpadu dengan bunyi bel sepeda motor guru yang baru tiba. Di antara keramaian itu, tampak para mahasiswa PPL UIN Raden Intan Lampung bersiap memulai hari mereka.
Hanum Fernanda, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, berdiri di dekat gerbang dengan senyum lebar. Tangannya terulur menyambut siswa-siswi yang datang, "Assalamu'alaikum, selamat pagi!" Suara riang itu menyatu dengan langkah kaki para siswa yang bergegas menuju kelas. Di sampingnya, udara pagi membawa aroma wangi bunga kamboja dari halaman madrasah, membuat momen penyambutan terasa hangat.
Di dalam kelas, Rifa Jihan Nabila menata spidol dan buku sebelum mengajar. Dengan arahan Hj. Irta Rizka, S.Ag., ia mulai menjelaskan materi akidah akhlak. Suaranya jelas dan teratur, sesekali terdengar suara gesekan spidol di papan tulis. Sementara itu, Kiki Nazira di kelas sebelah, membimbing siswa membaca doa dengan khidmat. Gemerisik kertas LKS terdengar saat para siswa membuka halaman yang ditunjuknya.
Di lantai dua, Nachua Qinanthi berpindah dari satu kelas ke kelas lain---7J, 7G, lalu 7B. Langkahnya mantap meski napasnya sedikit terengah. "Hari ini kita belajar tentang kejujuran," ujarnya sambil tersenyum. Ia merasakan hawa sejuk kipas angin di langit-langit kelas, menenangkan lelahnya sejenak. Di luar, terdengar suara burung gereja yang hinggap di dahan ketapang, seakan ikut menemani kegiatan belajar.
Di Gedung A, Andryan Nur Ilham melaksanakan tugas piket. Sesekali ia membantu guru mengatur siswa yang keluar masuk kelas, memastikan suasana tetap tertib. Aroma wangi pel lantai bercampur dengan suara riuh tawa siswa yang baru selesai olahraga di lapangan.
Sementara itu, di kelas 8H, Dinda Yuniarti dari Pendidikan Biologi sedang menjelaskan proses fotosintesis. Ia mengangkat daun ketapang yang jatuh di halaman tadi pagi untuk dijadikan contoh. "Cahaya matahari adalah sumber energi utama," jelasnya. Siswa-siswa tampak antusias, beberapa mengangguk sambil mencatat. Dari jendela, terdengar suara angin yang membawa aroma kantin, memancing rasa lapar menjelang istirahat.
Di sisi lain madrasah, Hafizka Zulfiatin Khoiriyah tengah mengajar Bahasa Arab di kelas 9K. Suaranya melantunkan mufrodat dengan jelas, diikuti koor siswa yang mengulanginya. Sesekali ia tersenyum puas ketika pengucapan siswa semakin fasih.