Seolah mendengar seruan itu, Pak Sunarto, dengan gaya khasnya yang tenang namun informatif, menambahkan:
"Saya sudah ngobrol langsung dengan Mas Adi. Katanya, kirim langsung ke emailnya, tapi arsipkan juga ke Pak Kyai Jamal. Saya sudah kirim semua: absen, tanda terima tugas, catatan, RAT, SAT."
Beberapa tutor diam. Sebagian membaca, sebagian mencari file. Grup itu seperti ruang kelas besar tanpa suara, namun penuh gelombang ketegangan administratif.
16 Mei 2020, pukul 15.14 WIB, ketegangan berubah jadi kebingungan baru. Pak Pamuji meneruskan pesan dari Pak Agus Iskandar, Kepala BBLBA UPBJJ UT Bandar Lampung:
"Laporan Tuweb wajib dilengkapi dengan bukti screenshot daftar hadir, materi PPT, catatan tutorial, dan KIT. Tutor yang sudah unggah nilai, mohon revisi laporan."
Angin sore membawa rasa cemas ke ruang tamu rumah masing-masing tutor. Sebagian mulai menghitung ulang file yang harus diperbaiki.
Wanti dengan cekatan merangkum ulang petunjuk terbaru:
"Setelah 4 kali tutorial, tutor wajib unggah nilai ke laman tutorial.ut.ac.id, juga kirim laporan via email ke adm.tuwe*@gmail.com**, dan hardcopy tetap ke pengurus pokjar."
Tapi komentar berikutnya mulai berbau keluhan.
"Berarti kita kerja dua kali dong? Unggah ke laman, kirim email, lalu cetak juga?" keluh Sunarto, disusul emoticon lelah dari beberapa tutor lainnya.
Mualimin PAI Unila muncul di layar, menanyakan alamat email adm.tuweb20@gmail.com. Suasana makin kusut sampai akhirnya, seperti pahlawan yang terlambat datang, Pak Adi Wijaya sendiri bergabung dalam percakapan.