Sakinah Ulya Azizah (IXH), dari Bandar Lampung, mendefinisikan bahasa ibu sebagai bahasa pertama yang dikuasai sejak lahir melalui interaksi sosial. Ia kemudian menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa kesatuan Republik Indonesia yang mempersatukan suku, budaya, dan bahasa daerah, menjadi alat komunikasi efektif, serta memperkuat solidaritas dan identitas nasional.
Zahirah Nur Khairunnisa (IXH), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Indonesia, menggambarkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang indah, cantik, dinamis, sederhana, elok, mudah dipelajari dan dipahami, serta ramah dan digunakan resmi oleh seluruh rakyat Indonesia.
Rania Amira Kandita (IXM), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Indonesia, menjelaskan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi dan bahasa persatuan negara Indonesia, yang digunakan sebagai sarana komunikasi antarwarga negara.
Alfatir (IXM), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Jawa, Indonesia, menegaskan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa yang digunakan oleh seluruh rakyat Indonesia dari berbagai daerah dan budaya, dan ia sangat menyukainya.
Kiara Dwi Ramadhani (IXK), dari Bandar Lampung dengan bahasa ibu Bahasa Lampung, menyatakan bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari, serta merupakan bahasa resmi yang tertuang dalam undang-undang dasar NKRI.
Melalui respons-respons ini, terlihat jelas bahwa para calon peserta UKBI dari MTsN 1 Bandar Lampung memiliki pemahaman yang kuat dan beragam mengenai pentingnya Bahasa Indonesia, tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai pondasi identitas dan persatuan bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
