Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

MTsN 1 Bandar Lampung; Diantara Rak dan Kata

20 Juni 2025   15:09 Diperbarui: 20 Juni 2025   15:09 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Download bukti kunjungan di https://drive.google.com/drive/folders/1rfrzcL3F1ihdoCGXsi31j5lusxOQNxcV?usp=sharing

Langit akhir Mei menggantung mendung tipis di atas atap MTsN 1 Bandar Lampung. Tapi di ruang perpustakaan, suasana justru menghangat. Pak Winarno, kepala perpustakaan, menyapukan pandangan ke deretan rak buku yang baru saja disusun ulang bersama Pak Rudi, Pak Eko, Pak Parindra, Pak Arija, Pak Sapar, dan Bu Laksmi. Seperti biasa, tiap pekan mereka tak hanya menjaga ketertiban koleksi, tapi juga mencatat jejak para pembaca muda yang datang dan pergi, membawa serta rasa ingin tahu yang membuncah.

Hari itu, Jumat 23 Mei 2025, Ananda Fara Dhevista Amartha dari kelas 8I membuka hari dengan mengembalikan buku Keraton Jogja. Ia meninggalkan catatan singkat namun manis: "Saya jadi tau keraton Jogjakarta." Pak Rudi mengangguk pelan, "Itu dia esensi membaca. Mengenal dunia tanpa harus beranjak dari kursi."

Tak lama berselang, Ibnu Rafif Satyawan dari kelas 8H datang mengembalikan Keajaiban Laut. Catatannya ditulis dengan semangat luar biasa: "Belajar tentang lauttttttttttttt." Bu Laksmi tersenyum lebar, membacanya seperti mendengar gelombang tawa anak-anak di pantai.

M. Rasya Alfarisi dari kelas 7I menyusul, mengembalikan IPA Terpadu. Ia meninggalkan pesan bijak: "Rajinlah membaca buku jangan malas." Kalimat sederhana itu langsung ditempel Pak Arija di papan motivasi perpustakaan.

Maulana Akbar Albari dari 8G pun tak mau ketinggalan. Buku Kemenangan yang Damai dikembalikannya bersama catatan reflektif: "Sejarah perang tentang Nabi Muhammad." Pak Parindra, yang mendengar, berujar, "Anak-anak ini membaca, tapi yang mereka serap jauh lebih dari sekadar teks."

Senin, 26 Mei, Neisya Alika Putri Dafina dari 8C datang tergelak, menyerahkan Keajaiban Bumi. Ia menuliskan satu kata yang ditarik panjang: "Sainsssssss seruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu," yang dibacakan Pak Eko dengan gaya dramatis, disambut tawa semua pustakawan.

Tak lama setelahnya, Hafizah Nurrahmah Fanani dari 8E meminjam IPS Terpadu. Wajahnya serius, mencatat judulnya dengan hati-hati di buku peminjaman. "Yang ini pasti sedang fokus belajar buat ujian," kata Bu Laksmi sambil mengecek rak.

Akhir Mei, tepatnya Sabtu, 31 Mei 2025, dua siswi dari 8A---Senja Kyara Rinjani Yudha dan Almayda Reihanna Setiawan---meminjam buku Bahasa Arab. Tak banyak kata yang terucap, hanya senyum sopan dan ketertiban dalam antrean. Tapi bagi para pustakawan, kedatangan mereka adalah pengingat bahwa semangat membaca tumbuh diam-diam, tak selalu harus gaduh atau riuh.

Download bukti kunjungan di https://drive.google.com/drive/folders/1rfrzcL3F1ihdoCGXsi31j5lusxOQNxcV?usp=sharing

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun