Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Semburat Putih Pelangi Kasih Episode 15 Yoganidra 6

27 Juli 2021   09:39 Diperbarui: 27 Juli 2021   09:55 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erlangga muda yang sedang bertapa (Lukisan Bp.Y.P Sukiyanto )

"Sendiko dhawuh, Romo Prabu, Nanda siap kapan pun Kanjeng Romo menentukan."

"Ya, nanti akan Romo bicarakan dengan ibundamu, agar segala

keperluanmu untuk tinggal di padepokan Mpu Barada dapat disiapkan."

Malam semakin larut. Seperti sebelum-sebelumnya, aku berbicara dengan Romo selalu sampai lewat tengah malam. Pembicaraan yang selalu mengasyikkan itu membuatku lupa waktu, membuat kami berdua terbuai.

Tiga tahun berlalu, masa itu kupergunakan untuk olah kanugaran bersama Paman Narotama dan mempelajari tentang keterampilan kewanitaan bersama Bibi Sekar Tanjung. Itu semua sebagai bekal jika suatu saat Romo mengirimku ke Tanah Paran, ke tempat Maha Mpu Barada tinggal.

Pada Usiaku yang ke-14, Ayahanda Prabu menghadiahi aku kuda putih nan menawan, karena aku memang senang menunggang kuda. Kuda itu kuberi nama Gagah Lintang, karena dia benar-benar gagah dan cemerlang seperti Lintang, matanya bersinar dan bila kupanggil langsung mendekat.

 Bersama Gagah Lintang aku senang mejelajah negeri, tanpa didampingi

Paman Narotama.

Inilah saat kegemaranku untuk melatih kecekatan Gagah Lintang melintasi

tebing.

 Hampir setiap akhir pekan aku menunggang kuda dan melewati batas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun