Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Semburat Putih Pelangi Kasih Episode 5 Gua Garba sebagai Kosmik Bunda 2

16 Juli 2021   11:04 Diperbarui: 16 Juli 2021   11:44 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semburat Putih Pelagi Kasih (lukisan Bp Y.P Sukiyato dok.pri)

Gua  Garba Sebagai Kosmis Bunda  2

Cerita  sebelumnya :

Bintang cakra itu yang menjadi kekuatan dan penangkal dari segala unsur negatif yang merangsang dan memengaruhi manusia.

Lintang cakra seorang manusia akan berkembang dalam kebijaksanaan mengolah hidup dalam perjalanan kehidupannya selama mengembara di dunia ini menuju tanah perjanjian surgawi. (  Bersambung )


 Tanah perjanjian abadi bagi roh-roh murni yang setia taat mengabdi. Mencari dan mengembangkan kebaikan dan keutamaan yang menjadi berkat bagi sesama.

Seorang wanita menjadi wanita yang sangat bijaksana, seorang perempuan yang menawan jika dia memelihara janinnya penuh kasih dan cinta yang tulus. Wanita itu seperti telah melabuhkan setiap satelit, bintang utama, cakra murni yang dicintainya ke aliran plasma dan darah kehidupan dalam jalinan nutrisi dari plasenta yang turun dari sumber kehidupan. Sumber Kehidupan dari Ilahi, yang menghubungkan tali pusat kepada ibunya.


Bintang cakra utama, yang menjalin benang kehidupan antara anak dan bundanya dalam hubungan melalui tali pusat. Pada saat mengandung wanita bekerja sama dengan Sang Sumber Hidup telah mendirikan beberapa bintang bagi anak-anaknya dan koloni bintang masing mengetahui nama rasi bintang mereka sendiri, yang akan dilahirkan, sesuai dengan bintang perhitungan menurut zodiak dari si jabang bayi.

Dalam dan dengan hari dan tanggal kelahirannya sesuai dengan rasi bintang kelahiran yang ada dalam perhitungan dua belas bulan dari Januari hingga Desember, sebagimana ke-12 suku Israel yang menjadi suku pilihan Sang Khalik. Keturunan Nabi Besar Abraham, Bapa segala bangsa, yang menurunkan Iskak dan anaknya Yakob yang terberkati serta keduabelas anaknya. Bintang itu akan memengaruhi watak dan gerak kehidupan setiap orang yang dilahirkan menurut horizonnya.

Karena bintang itu mengikuti dan seirama dengan gerak semesta. Harmoni menari memutar di jagad raya semesta menghiasi dan memberi terang pada saat malam dan memengaruhi iklim jagad ini. Mereka berputar selaras seirama. Jika mereka tak seirama, akan terjadi kehancuran karena saling bertabrakan, dan tamatlah bumi ini.

Setiap koloni bintang pertama dari setiap rasi bintang bercabang keluar dari bunda mengasuh anak mereka. Bintang yang diletakkan di tempat setiap koloni pertama ditetapkan pada jarak jauh melalui ruang dan waktu dari satelit mengasuh anak mereka. Betapa indah dan uniknya karya cipta Sang Khalik ini dengan berkat dan perlindungan bagi setiap insan.

Bintang dan setiap koloni tetap dihubungkan oleh sebuah plasma kehidupan yang mengalir ke arah sungai kehidupan yang keluar dari orangtua mereka. Bintang konstelasi baru mereka akan beredar besama bintang-bintang manusia lain yang saling memengaruhi dalam kerja sama dan saling tarik-menarik yang nantinya menimbulkan perjodohan yang terjadi antara pria dan wanita.

Koloni berikutnya bercabang dikaitkan dengan sebelumnya dan seterusnya. Dengan cara ini aliran plasma kehidupan ilahi dan dari orangtua berkembang menghidupi sang jabang bayi.

Bintang dipelihara setiap cabang keluar koloni dalam setiap konstelasi plasma, dengan plasenta mengalir ke sungai itu disebut sebagai "Tali Cinta" antara anak dan bundanya, yang dihubungkan dengan benang intuisi yang lembut namun tajam untuk menangkap segala situasi yang terjadi antara keduanya.

Itulah yang mempererat hubungan antara anak dan bundanya apabila kelak mereka berpisah jauh. Intuisi itu akan menjadi penghubung tali kasih, sebentuk rasa yang tidak dapat dipungkiri jika terjadi sesuatu di antara keduanya, antara anak dan bundanya. Betapa luar biasa ajaib!

Kosmis Bunda, akan tetap tahu bahwa selama cahaya bintangnya tetap aman dalam link, terhubung di antara mereka dan bahwa hubungan mereka tetap aman dari aliran plasma dan plasenta, maka aliran plasma dan plasenta itu tetap terhubung kepada yang Ilahi Sang Sumber Hidup, tak lain adalah Allah Bapa Surya dan Bintang konstelasi bahwa segala hal akan baik-baik saja.

Tapi bila datang suatu waktu salah satu putaran koloni dan bintang satelit mereka telah dibuang dari langit tinggi oleh rasa dengki, iri hati dan unsur-unsur negatif, maka inti plasma terkontaminasi, yang akan merusak rasa dalam hidup manusia dalam persatuannya dengan Sang Kasih Sejati.

Hati manusia akan terbungkus dengan batu kekerasan dan dikirim pada orbit. Menyebar ... semacam orbit itu telah menyebabkan perjalanan turun melalui ruang gelap dalam ruang kenegatifan yang membuat seseorang berhenti, tidak berkembang dalam keutamaan dan kreativitasnya.

Kepada mereka yang memandang dari jauh yang terbungkus inti plasma muncul sebagai komet berbelit belit, bisa tiba-tiba ekor komet lewat di situ, sebagai godaan melakukan beberapa kerusakan yang sangat serius. Menguji perkembangan watak dan emosi seseorang dalam melatih kecerdasan dan kepekaan rasa. Sejak awal di dalam kandungan, Sang Khalik telah memberi kesempatan si jabang bayi untuk mengolah rasa kehidupan yang nanti akan dikecapnya di alam fana.

Ion yang terkontaminasi dari ekor komet menembus arus plasma kelompok tertentu. Koloni bintang rantai membias putus dan pecah. Ketika kosmis bunda mendengar apa yang terjadi ia bergegas ke angkasa naik pesawat tercepatnya lewat emosi cinta yang mahadahsyat untuk melindungi kosmis bintang anaknya. Maka perlulah wanita yang mengandung selalu mengolah rasa perasaannya penuh kebahagiaan, kegembiraan, damai, agar jiwa dan rasa perasaan anak yang dikandungnya merasa damai, aman, nyaman, dan bahagia.

Bisa jadi pada saat ia tiba di bidang tanah unggulannya bintang-bintang dan satelit koloni itu menyatu menyebarkan rasa damai sejati, sehingga emosi anak itu akan bertumbuh secara positif. Maka perlulah seorang wanita yang mengandung menjaga kestabilan dan kegembiraan hatinya, agar si jabang bayi juga berkembang indah bintang watak pribadinya selaras keindahan kosmis bundanya.


Jika pendekatan dan proses penyelamatan itu gagal maka kosmis bunda akan menangis, menangis, dan menangis ... dia mengalunkan kidung duka. Lagu itu terdengar melalui setiap konstelasi sampai ke dasar akar-akarnya. Jika jiwa yang lembut bisa mendengarkan teriakan nurani itu, jiwa-jiwa orang tulus atau roh malaikat yang senang memuja keselamatan akan mendengarnya demikian: "Aku tidak ingin ada bayi yang hilang dan sembunyi atau menyelinap dalam bentuk kehidupan yang tidak wajar.

Aku ingin tak satu pun dari mereka jatuh. Aku lebih suka tersedak, aku lebih suka menyerahkan pada tangan malaikat, daripada memiliki bayiku jatuh, rapuh terpisah dari tali pusatnya yang longgar dan rapuh dari kodrat dan cakranya."

Namun setan tua memang akan selalu datang untuk menggoda, dan melemahkan rantai, tali pusat yang menghubungkan bayi dan bundanya terkontaminasi banyak racun yang menjelma dengan segala kemewahan. Setan yang selalu berusaha agar manusia tidak selamat dan jauh dari Tuhannya.

 
Setiap bunda bisa mendengar bayinya mengerang, bila tali pusat itu memang melanggar batasnya. Setiap bunda harus bertahan dan berjaga untuk melemparkan segala duka dan berjuang untuk mengambil tempat itu. Tapi garis pengganti, telah diletakkan di atas beberapa tanah kasar, dan sisi gunung, duri dan rumput yang ditemukan. Suasana padang yang membuat si bayi merasa nyaman dan damai.

Bayi akan terus berjuang, untuk mendaki gunung itu dengan segala perasaan dan intuisinya. Mereka tahu di atas adalah air mancur keabadian yang memberikan kesegaran bagi yang setia dan tekun untuk mencapai perjuangannya. Dia, sang bayi kemudian berkata, "Oh, Tuhan! Kumohon kuatkanlah lenganku untuk membuat lenganku senantiasa kuat bertahan dalam pendakian gunung rohani ini untuk menempuh hidup yang Dikau janjikan bahagia dan bersatu dengan-Mu sebagai citra jiwaku.

Oh, Tuhan, kumohon tempatkan kekuatan di kakiku agar aku terus bisa bertahan untuk merangkak dan berdiri untuk bangkit lagi menapaki kemuliaan-Mu yang Dikau janjikan pada siapa saja yang berteguh pada sabda dan panggilanmu.

(Bersambung)

 

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND

16  Juli.2021

Artikel  ke : 404

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun