Brasìlia - Badan Penerbangan Sipil Nasional (ANAC) pada 24 Juni 2025 mengumumkan pencabutan Sertifikat Operator Udara (COA) Passaredo Transportes Areos, perusahaan utama grup Voepass. Keputusan tersebut diambil setelah mengidentifikasi kelemahan serius dan terus-menerus dalam Sistem Analisis Pengawasan Berkelanjutan (SASC) perusahaan tersebut.
Kasus ini terjadi hampir 11 bulan setelah kecelakaan pesawat di Vinhedo yang melibatkan pesawat Voepass dengan Penerbangan 2283 pada 9 Agustus 2024, yang mengakibatkan 62 orang tewas. Operasional perusahaan telah ditangguhkan sejak Maret 2025 yang lalu atas Keputusan ANAC yang bersifat final, tanpa kemungkinan banding, dan termasuk denda sebesar R$570,4 ribu atau sekitar 1,707 Triliun rupiah.
Apa itu COA dan mengapa dicabut?
COA adalah dokumen yang memberi wewenang kepada perusahaan maskapai swasta untuk mengoperasikan penerbangan komersial. Menurut ANAC, COA merupakan bentuk komitmen perusahaan maskapai untuk mematuhi standar keselamatan penerbangan sipil seluruh Brasil. Tanpa sertifikat operasional, Voepass tidak dapat beroperasi lagi.
Selama inspeksi, ANAC menemukan bahwa perusahaan maskapai tersebut gagal mematuhi sejumlah inspeksi pemeliharaan wajib, kegagalan yang tidak terdeteksi maupun diperbaiki oleh kontrol internal Voepass sendiri. Hal ini menunjukkan adanya penurunan dalam sistem pengawasan perusahaan, yang membahayakan kemampuannya untuk bertindak secara preventif.
Kegagalan pemeliharaan saat kondisi kritis
ANAC menekankan bahwa beberapa layanan perawatan pesawat dianggap sebagai prioritas tinggi dan, jika tidak dilakukan dengan benar, dapat menyebabkan kegagalan serius. Oleh karena itu, standar mengharuskan prosedur ini diperiksa oleh pihak profesional berkualifikasi kedua, yang tidak terlibat dalam pelaksanaan awal. Tinjauan ini merupakan lapisan keamanan tambahan untuk memastikan bahwa semuanya dilakukan sesuai standar kelayakan penerbangan.
Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa maskapai penerbangan Voepass gagal melaksanakan pemeriksaan wajib. Meskipun Voepass telah memperbaiki masalah yang awalnya ditunjukkan dan hasil investigasi oleh ANAC, kegagalan tersebut terulang kembali pada pesawat jenis lain pada maskapai penerbangan Voepass dan di berbagai semua layanan perawatan, yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut kehilangan kemampuan untuk menjamin keselamatan operasional.
Hilangnya kepercayaan pada sistem internal Voepass
Anac menekankan bahwa, masalah operasional dapat menyebabkan pencabutan sertifikat operasional tersebut karena hilangnya keandalan mekanisme internal maskapai penerbangan Voepass untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan. Struktur perusahaan gagal memberikan jaminan tentang kesalahan apa pun akan diselesaikan sebelum membahayakan keselamatan penerbangan dan penumpang.
Dengan keputusan ini, maskapai penerbangan Voepass secara definitif kehilangan wewenangnya untuk beroperasi kembali dan mengakhiri aktivitas transportasi udara komersialnya secara paksa demi keselamatan penumpang di kemudian hari.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI