Mahasiswa PMM UMM Ikut Berpartisipasi Dengan Karang Taruna Dalam Inovasi UMKM Angkringan Girsereng Desa Pandanarum, Yang Menjual View Jembatan JLS.
 Lumajang -- Suasana pedesaan yang asri dengan panorama alam sawah yang luas kini menjadi daya tarik baru bagi masyarakat Desa Pandanarum, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang. Di tengah semilir angin pedesaan, hadir sebuah inovasi tempat supaya pelanggan lebih nyaman dengan tongkrongan di UMKM yang di ciptakan oleh katangtaruna (Halilintar) ini bisa membawa kesan dan respon baik kepada pelanggan. Keunik dari angkringan yang di dirikan oleh karangtaruna dan mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berhasil menciptakan kenyaman pelanggan dengan menginovasikan tempat yang awal nya banyak rumput yang lebat dengan gotong royong membersihkan tempat untuk keyaman pelanggan buat nongkrong sore, sebuah tempat nongkrong sederhana namun penuh makna bernama UMKM Angkringan Girsereng.
Keunikan angkringan ini terletak pada konsepnya yang tidak hanya sekadar menjual makanan dan minuman, tetapi juga menjual suasana, pemandangan, serta kebersamaan. Angkringan Girsereng hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga memberikan kesan eksklusif bagi para pengunjung yang ingin menikmati akhir pekan dengan nuansa berbeda.
Kolaborasi Mahasiswa PMM dan Karangtaruna Halilintar
Mahasiswa PMM UMM yang sedang menjalani pengabdian masyarakat oleh mahasiswa (PMM) di Desa Pandanarum ikut serta aktif bersama karangtaruna dalam mengembangkan ide serta konsep Angkringan Girsereng. Mereka tidak hanya membantu dalam aspek promosi media sosial dari konten , tetapi juga ikut merancang tata letak, menata tempat duduk sederhana dari kayu, serta memberikan sentuhan inovasi agar angkringan ini bisa menjadi daya tarik wisata baru di desa Pandanarum dan Angkringan girsereng yang dulu sempat buming viral dari konten tiktok @angkringangirsereng.
Kolaborasi ini menunjukkan semangat gotong royong generasi muda dalam memberdayakan potensi lokal. Mahasiswa memberikan gagasan kreatif, sementara karangtaruna sebagai motor penggerak desa menyediakan tenaga, lokasi, serta semangat untuk menghadirkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
Angkringan dengan "Menu Pemandangan"
Salah satu hal yang membedakan Angkringan Girsereng dengan angkringan pada umumnya adalah konsep menjual "view". Lokasi angkringan ini berada di area bawah jembatan Jalur Lintas Selatan (JLS) dengan pemandangan sawah, pepohonan, Sungan dan langit biru yang luas. Saat senja tiba, pengunjung dapat menikmati matahari terbenam yang indah sambil menyeruput kopi atau teh hangat khas pedesaan.
Selain itu, keunikan angkringan ini juga terletak pada desain tempat duduknya yang dibuat sederhana namun nyaman. Dengan bermodalkan kursi dari kayu, meja sederhana, serta tikar untuk duduk lesehan. Konsep alami ini membuat suasana semakin hangat dan cocok untuk berkumpul bersama teman, keluarga, maupun komunitas.
Eksklusivitas Hari Buka
Berbeda dengan angkringan pada umumnya yang buka setiap hari, Angkringan Girsereng memilih untuk buka hanya pada Sabtu dan Minggu. Hal ini memberikan kesan eksklusif dan menambah rasa penasaran bagi pengunjung.
Strategi ini juga memberi waktu bagi karangtaruna dan mahasiswa untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, mulai dari menu, kebersihan tempat, hingga penataan dekorasi sederhana yang menambah estetika. Akibatnya, setiap akhir pekan Angkringan Girsereng selalu dipenuhi oleh pengunjung, baik warga lokal maupun dari luar desa.
Menu Sederhana, Suasana Istimewa
Menu yang ditawarkan di Angkringan Girsereng tidak jauh berbeda dengan angkringan tradisional pada umumnya. Ada kopi hitam, teh manis, jahe hangat, serta jajanan  dan makanan ringan seperti sate-satean, gorengan, dan nasi bungkus sederhana.
Namun, yang menjadikannya istimewa adalah suasana yang ditawarkan. Dengan harga yang sangat terjangkau, pengunjung tidak hanya mendapatkan makanan, tetapi juga pengalaman menikmati suasana desa yang masih alami, jauh dari kebisingan kota.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Kehadiran Angkringan Girsereng membawa dampak positif bagi masyarakat Desa Pandanarum. Dari sisi ekonomi, angkringan ini mampu menjadi sumber tambahan penghasilan bagi karangtaruna dan warga yang ikut serta dalam penyediaan bahan makanan maupun minuman.
Dari sisi sosial, angkringan ini menjadi ruang interaksi baru bagi masyarakat. Anak muda desa kini memiliki tempat untuk berkumpul, berdiskusi, dan menyalurkan kreativitas mereka. Selain itu, masyarakat dari luar desa yang datang turut memperluas jaringan sosial serta memperkenalkan Desa Pandanarum sebagai destinasi wisata lokal.
Peran Mahasiswa PMM UMM
Mahasiswa PMM UMM yang ikut serta dalam pengembangan Angkringan Girsereng memiliki peran penting, terutama dalam memberikan perspektif baru terkait manajemen, promosi, dan pemasaran. Mereka membantu memperkenalkan angkringan ini melalui media sosial, membuat desain konten promosi, hingga memberikan pelatihan sederhana kepada karangtaruna mengenai pengelolaan usaha berbasis komunitas.
Selain itu, mahasiswa juga menanamkan nilai-nilai kemandirian, kreativitas, dan inovasi kepada karangtaruna. Dengan begitu, Angkringan Girsereng bukan hanya sekadar tempat nongkrong, melainkan juga simbol kolaborasi antar generasi muda untuk membangun desa.
Harapan ke Depan
Dengan adanya inovasi Angkringan Girsereng, diharapkan Desa Pandanarum dapat semakin dikenal luas. Tidak menutup kemungkinan angkringan ini bisa dikembangkan lebih besar lagi, misalnya dengan menambahkan acara musik akustik, pameran karya anak muda, atau festival kuliner desa.
Mahasiswa PMM UMM dan karangtaruna berkomitmen untuk terus menjaga keunikan serta kualitas Angkringan Girsereng, agar dapat menjadi contoh pengembangan potensi desa berbasis kolaborasi dan inovasi.
Kesimpulan
Kehadiran Angkringan Girsereng di Desa Pandanarum adalah bukti nyata bahwa inovasi tidak selalu harus berwujud besar dan mahal. Dengan memanfaatkan potensi lokal, kreativitas anak muda, serta semangat kebersamaan, lahirlah sebuah angkringan sederhana yang mampu menarik perhatian banyak orang.
Mahasiswa PMM UMM bersama karangtaruna berhasil menjadikan angkringan ini lebih dari sekadar tempat makan. Angkringan Girsereng kini menjadi ruang sosial, ekonomi, sekaligus wisata baru yang memperkuat identitas desa.
Di tengah pesona alam Desa Pandanarum, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, hadir sebuah inovasi sederhana namun penuh makna yang lahir dari kolaborasi mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama karangtaruna desa. Inovasi tersebut adalah Angkringan Girsereng, sebuah tempat nongkrong unik yang bukan hanya menawarkan makanan dan minuman, tetapi juga menjual suasana pedesaan yang asri serta pemandangan alam yang menenangkan.
Keunikan Angkringan Girsereng terletak pada konsep eksklusifnya. Tidak seperti angkringan pada umumnya, angkringan ini hanya buka setiap Sabtu dan Minggu, sehingga memberikan kesan istimewa bagi para pengunjung yang ingin menghabiskan akhir pekan dengan nuansa berbeda. Dari lokasi ini, pengunjung dapat menikmati keindahan sawah hijau, semilir angin, hingga panorama senja yang begitu memikat sambil menyeruput kopi atau teh hangat khas desa.
Mahasiswa PMM UMM berperan aktif dalam mendukung karangtaruna, mulai dari penataan lokasi, promosi melalui media sosial, hingga memberi sentuhan inovasi dalam manajemen usaha. Sementara itu, karangtaruna menghadirkan semangat gotong royong dan kearifan lokal yang membuat angkringan ini semakin hidup.
Lebih dari sekadar tempat makan, Angkringan Girsereng kini menjadi ruang interaksi sosial dan wadah kreativitas generasi muda desa. Kehadirannya tidak hanya menggerakkan ekonomi warga, tetapi juga memperkenalkan Desa Pandanarum sebagai destinasi wisata lokal baru yang memadukan kuliner tradisional dengan panorama alam.
Angkringan Girsereng adalah bukti nyata bahwa inovasi besar bisa lahir dari ide sederhana, ketika kreativitas dan kebersamaan dipadukan untuk membangun desa.
Keyword: Mahasiswa PMM UMM ,Angkringan Girsereng ,Desa Pandanarum Lumajang,Karangtaruna Desa,Inovasi Desa,Wisata Lokal,Kuliner Tradisional,Gotong Royong.
Sumber:
Wawancara dengan Mahasiswa PMM UMM di Desa Pandanarum, Lumajang (2025).
Dokumentasi kegiatan Karangtaruna Desa Pandanarum.
Observasi langsung di lokasi Angkringan Girsereng, Desa Pandanarum.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI