Mohon tunggu...
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙
𝙔𝙖𝙢𝙞𝙣 𝙈𝙤𝙝𝙖𝙢𝙖𝙙 Mohon Tunggu... Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Memaafkan dan Melupakan Kesalahan Orang Lain?

11 Agustus 2024   12:56 Diperbarui: 11 Agustus 2024   13:39 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memaafkan memang bukan sesuatu yang gampang. Namun juga tidak berarti memberi maaf itu tidak memungkinkam untuk dapat dilakukan. Hanya saja butuh waktu dan usaha. Lantas Apa perlunya memaafkan?

Memaafkan dapat memungkinkan seseorang mengurangi stress. Memaafkan orang lain setidaknya dapat meredakan rasa sakit yang berdampak pada kesehatan mental. Kehadiran seseorang dengan membawa permohonan maaf berarti ia sedang berupaya memperbaiki hubungan dan membangun kepercayaan. Sambutlah permohonan maaf itu dengan terbuka.

Memberikan maaf juga dipercaya dapat membangun pertumbuhan pribadi yang lebih baik. Penting untuk diingat, pemberi maaf yang baik bukanlah ketika seseorang datang dengan permohonan maaf. Maka hindari harapan orang lain datang untuk minta maaf. Berusaha memahami perspektif orang lain tanpa menunggu permintaan maaf akan menjadikanmu lebih kuat dan dewasa.

Tidak melupakan bukan berarti tidak memaafkan. Mengingat pengalaman buruk bersama seseorang akan membuat kita waspada sehingga dapat menghindari situasi serupa di kemudian hari. Memaafkan merupakan langkah penting dalam proses penyembuhan luka psikologis. Pada saat yang sama, dengan mengingat pengalaman suram akan dapat menjadi pelajaran penting di masa depan.

Memaafkan dan (tidak) melupakan juga bisa menjadi pilihan yang valid jika kita merasa perlu melindungi diri sendiri atau belajar dari pengalaman. Dengan mengingat pengalaman masa lalu, kita bisa belajar dari kesalahan orang lain dan memperbaiki diri sendiri. Ini penting kita dapat menghindari kesalahan yang sama.

Lombok Timur, 11 Agustus 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun