Mohon tunggu...
Yamin Mohamad
Yamin Mohamad Mohon Tunggu... Guru - Ayah 3 anak, cucu seorang guru ngaji dan pemintal tali.

Guru SD yang "mengaku sebagai penulis". Saat kanak-kanak pernah tidak memiliki cita-cita. Hanya bisa menulis yang ringan-ringan belaka. Tangan kurus ini tidak kuat mengangkat yang berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bocah

29 Maret 2022   23:05 Diperbarui: 30 Maret 2022   05:28 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tepian waktu
riuh bocah dalam riang
menikmati kegembiraan
dengan caranya sendiri.
Baginya bahagia itu  sederhana
bergerak bebas
tertawa lepas
dan bercerita apa adanya.

Di sisi waktu lainnya
sekumpulan manusia dewasa
tengah berbasa basi penuh hidmat
Mereka berdebat tentang kebahagiaan
melelahkan
tidak pernah usai, dan
tanpa menghasilkan kesepakatan.
Mengapa?
Karena kebahagiaan mereka pikirkan
dengan cara yang teramat rumit.

Lombok Timur, 29 Maret 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun