memainkan opera gila
Aku berada di zaman yang mestinya sudah terbiasa
dimana kata pergi dan kehilangan seperti cerobong asap awak kapal.
Ia menuju samudera, sedang tuhan melihat kesepian yang nyata.
Penyesalan terus saja berjatuhan seperti embun yang semakin banyak turun, semakin menyadarkan bahwa basah adalah nyata, bahwa kepergian dan kehilangan adalah nyata.
Buyar begitu saja, tidak diperdulikan oleh waktu.
Akan ada ribuan kehilangan,
ribuan kehadiran yang tak bisa kita hindari.
Sebab hidup hanya menjamu yang datang dan membekali yang pergi.
Matahari mulai terbit, merobek gelapnya langit.
Menghapus senja, memberi ruang kepada waktu berucap nyata.
bangunlah, sambut yang datang sebelum petang.
Gorontalo, 15 Mei 2018.
PRAJAK-Pria Sajak
MA