Mohon tunggu...
Moh afif Sholeh
Moh afif Sholeh Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Runtuhnya Kerajaan Air

14 Mei 2017   08:02 Diperbarui: 14 Mei 2017   09:34 3193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Runtuhnya Kerajaan Air

oleh: Moh Afif Sholeh

Pada zaman dahulu kala, ada kerajaan hebat, rakyatnya makmur, dan disegani oleh lawan-lawanya, yang berada di atas air. para tentaranya berasal dari berbagai macam suku, ditambah sang raja di jaga oleh para jin dari berbagai benua, mulai jin Afrika sampai Timur Jauh. Kekuasanya cukup luas, meliputi dataran tinggi sampai dataran rendah. Hal ini disebabkan, Kebijaksanaan sang raja dalam mengatur pemerintahannya, serta kedekatanya dengan rakyatnya. Semenjak putera mahkotanya wafat, ia selalu terlihat murung, tak tahu apa yang ia pikirkan, sampai pada suatu hari, sang permaisuri bertanya kepadanya:"Duhai baginda raja, apa yang engkau rasakan saat ini?semenjak meninggalnya putra mahkota kita, engkau terlihat murung terus, ibarat langit yang yang terkena badai." tanya permaisuri sambil menghibur raja.

Sang Raja:"Oh, permaisuriku, aku masih merasakan kesedihan atas meninggalnya putra mahkota, tapi ada hal yang masih selalu mengganjal di hati." tutur sang raja.

Permaisuri bertanya:" Apa yang mengganjal di hati raja?" tanya dengan muka serius.

Sang raja:" permaisuriku, kini usia kita sudah mulai lanjut, dan aku kebingungan untuk menentukan siapa penggantiku kelak ketika sudah tiada?" penjelasan raja.

Permaisuri hanya terdiam karena belum bisa memberi solusi apa yang dirasakan sang raja. Kemudian permaisuri mengajak jalan sang raja mengelilingi taman yang indah di belakang kerajaan, sambil menggandeng tangan sang raja. Permaisuri berkata:"wahai raja, saya sekedar menyarankan saja, bagaimana pendapat raja, bila yang menggantikan raja adalah puteri kita yang masih berumur belasan tahun, tapi harus ada pendamping yang memberi masukan setiap saat agar tidak salah langkah." tutur permaisuri.

Sang raja berfikir sejenak, lalu ia berkata:"Kalau kita serahkan kerajaan kepada puteri kita yang belum dewasa pemikiran maupun pengalaman, aku khawatir akan terjadi konflik di istana yang menjadikannya kerajaan kita hancur." tutur sang raja.

Akhirnya terbesit di benak sang raja untuk secepatnya menikahkan puterinya dengan seseorang pangeran dari pulau seberang yang rajanya mempunyai hubungan baik denganya.Tanggal pernikahan telah di umumkan, dan menyebar ke pelosok daerah itu. Dan salahnya sang raja tidak melihat catatan hidup tentang pangeran yang yang mempunyai kebiasaan buruk yaitu cepat terpesona akan wanita yang ia temui. Ia terburu buru dalam menentukan pilihan buat puterinya.

Pernikahan dilangsungkan dengan meriah sekaligus sang raja menyerahkan kerajaannya kepada sang puteri untuk menggantikannya.

Setelah beberapa bulan, Raja yang telah turun tahta terpeleset di kamar mandi dan menjadi sebab kematiannya. Kesedihan merundung kerajaan itu, ditambah lagi pangeran yang menjadi suami sang Ratu kembali ke kebiasaan semula, ia mulai sering tak pulang untuk menghabiskan waktu di tempat hiburan malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun