Mohon tunggu...
Muhibuddin Aifa
Muhibuddin Aifa Mohon Tunggu... Wiraswasta

Jika Membaca dan Menulis adalah Cara yang paling mujarab dalam merawat Nalar, Maka Kuliah Adalah Pelengkapnya.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pakde Adi, Rombong Bakso Aceh Asal Solo: Hidup Ini Harus Naik Kelas

30 Agustus 2020   14:04 Diperbarui: 31 Agustus 2020   04:26 1325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua Roko yang disewa oleh Pakde Adi untuk Usaha Baksonya, tampak dari depan dan bagian dalam (Foto Koleksi Bakso Adi)

Omset Bulanan

Setiap bulannya Pakde bisa mengantongi laba bersih dari jualan bakso sebesar Rp.15 Juta s/d Rp. 20 juta. Terkadang bisa lebih, saat bertepatan dengan lebaran puasa dan lebaran haji. Dari hasil penjualan bakso ini diinvestasikan dalam bentuk rumah, emas, dan tanah.

Melebarkan Usaha

Dua Roko yang disewa oleh Pakde Adi untuk Usaha Baksonya, tampak dari depan dan bagian dalam (Foto Koleksi Bakso Adi)
Dua Roko yang disewa oleh Pakde Adi untuk Usaha Baksonya, tampak dari depan dan bagian dalam (Foto Koleksi Bakso Adi)

Pakde telah membuka 1 cabang Bakso yang dikelola oleh anaknya. Berlokasi di seputaran Lambaro, sekitar 15 Km dari induk usahanya. Pakde merasa senang, salah satu anaknya sudah bisa mandiri dengan membuka cabang usaha bakso.

Pakde berharap usaha ini bisa menular pada anaknya yang lain, termasuk bagi karyawannya yang telah lama bekerja. Jika mereka berniat membuka usaha bakso, Pakde dengan senang hati akan mendukungnya. Lebih lanjut Pakde mengatakan, : “kan tidak mungkin mereka selamanya akan jadi karyawan. Hidup itu perlu naik kelas. Hari ini karyawan, kedepannya harus jadi bos dong”. 

Pahit Manisnya Menjadi Penjual Bakso

Saat jauh dari keluarga besar, yang berada di seberang pulau, tepatmya di Solo, Jawa Tengah, terkadang membuat Pakde harus merasakan kesedihan mendalam. 

Belum lagi ketika mengingat saat-saat di mana merintis usahanya dari bawah. Dia dihadapkan pada berbagai cobaan, seperti pasang surutnya pendapatan, keluhan pelanggan, kondisi alam seperti Tsunami dulu serta hal-hal lain di luar prediksinya.

Yang terberat adalah masa-masa konflik yang kerap melanda Aceh di sekitar tahun 1990-an hingga 2005. Kadang mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari sekelompok orang yang mengatas namakan dirinya pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM). 

Tentu tidak mudah bagi orang Jawa untuk bertahan pada masa-masa konflik di Aceh. “Alhamdulillah sekarang sudah damai. Setelah Tsunami di Aceh, sekitar bulan Agustus 2005, Pemerintah RI dan GAM sepakat berdamai” tutur Pakde.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun