Lorong kosong yang gelap gulita
Perjalanan panjang penuh lika liku
Kuda Besi Beroda dua yang rapuh
Bersama hati yang sedang gundah
Menerka-nerka setiap waktu yang berjalan
Obrolan panjang yang mulai meradang
Bukan soal apa atau siapa tapi demi sebuah intensitas yang lebih dekat
Dua hati serasa jauh walau dekat secara jarak
Reaksi tubuh yang mulai menggigilÂ
Sarung tangan kumal jadi tumpuan
Purnama yang mulai memancar
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!