Dunia kecerdasan buatan (AI) tengah mengalami perubahan besar dengan munculnya DeepSeek, model AI open-source yang berhasil menggeser ChatGPT sebagai aplikasi AI gratis paling banyak diunduh di App Store AS. DeepSeek, AI open-source asal Tiongkok, menghadirkan pendekatan baru yang berbeda dari model komersial tertutup seperti ChatGPT. Dengan sifatnya yang terbuka, DeepSeek memberikan kebebasan bagi pengguna untuk mengunduh, menyesuaikan, dan mengembangkan AI sesuai kebutuhan mereka. Hal ini membuka peluang inovasi yang lebih luas, terutama bagi komunitas pengembang dan peneliti. Namun, di balik keunggulannya, AI open-source juga memunculkan tantangan, seperti risiko keamanan data, potensi penyalahgunaan, dan kurangnya regulasi yang mengatur penggunaannya secara global.
1. Apa Itu DeepSeek?
DeepSeek adalah model AI berbasis open-source yang dikembangkan di Tiongkok dengan tujuan menghadirkan AI yang lebih transparan dan dapat dimodifikasi oleh komunitas. Berbeda dengan model AI tertutup seperti ChatGPT atau Gemini dari Google, DeepSeek memberikan akses penuh kepada penggunanya untuk mengutak-atik sistemnya sesuai kebutuhan. Hal ini mirip dengan bagaimana sistem operasi Linux berkembang dibandingkan dengan Windows atau macOS yang bersifat tertutup.
2. Keunggulan DeepSeek Dibandingkan ChatGPT
DeepSeek memiliki beberapa keunggulan utama dibandingkan ChatGPT:
- Gratis dan Open-Source: Siapa saja bisa menggunakannya tanpa harus membayar langganan premium seperti ChatGPT Plus.
- Dapat Dimodifikasi: Pengguna, terutama developer, bisa menyesuaikan model ini untuk kebutuhan spesifik, seperti pengembangan chatbot atau analisis data tingkat lanjut.
- Biaya Lebih Rendah: Meskipun membutuhkan daya komputasi yang besar, pengembangan DeepSeek diklaim lebih murah dibandingkan model AI raksasa lain.
3. Tantangan AI Open-Source
Meskipun open-source memberikan banyak manfaat, ada beberapa tantangan yang muncul:
- Keamanan Data: Karena dapat diakses oleh siapa saja, ada risiko eksploitasi AI untuk tujuan berbahaya seperti pembuatan deepfake atau penyebaran informasi palsu.
- Kurangnya Regulasi: AI open-source masih belum memiliki regulasi ketat seperti model AI tertutup, sehingga penggunaannya bisa sulit dikontrol.
- Persaingan dengan AI Komersial: Meskipun DeepSeek menarik perhatian, perusahaan besar seperti OpenAI, Google, dan Meta terus mengembangkan model AI mereka dengan sumber daya yang lebih besar.
4. Dampak Terhadap Masa Depan AI
Munculnya DeepSeek menandai tren baru dalam dunia AI, di mana teknologi ini menjadi lebih terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja. Jika tren ini terus berkembang, kita bisa melihat ekosistem AI yang lebih beragam dan tidak lagi didominasi oleh segelintir perusahaan besar. Namun, perlu ada keseimbangan antara inovasi dan keamanan agar AI tetap digunakan secara bertanggung jawab.
DeepSeek adalah contoh bagaimana AI open-source bisa mengubah industri dan menantang dominasi model AI komersial seperti ChatGPT. Namun, masih ada banyak pertanyaan yang perlu dijawab: Apakah AI open-source benar-benar lebih baik? Bagaimana cara mengatasi tantangan keamanannya? Dan apakah kita akan melihat lebih banyak AI open-source di masa depan?
Bagaimana pendapatmu tentang AI open-source seperti DeepSeek? Apakah kamu lebih memilih model AI terbuka atau tertutup?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI