Konstitusi Indonesia mewajibkan pemerintah mengalokasikan minimal 20% dari APBN untuk pendidikan. Dengan total APBN 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun, seharusnya alokasi anggaran pendidikan mencapai Rp724,2 triliun. Namun, pemangkasan di beberapa kementerian memunculkan pertanyaan: apakah anggaran yang tersisa cukup untuk mencapai target pembangunan pendidikan yang berkualitas?
Menjaga Keseimbangan antara Pendidikan dan Nutrisi
Tidak dapat disangkal bahwa program MBG memiliki nilai strategis dalam meningkatkan kesehatan anak-anak, yang pada akhirnya juga dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan. Namun, kebijakan ini seharusnya tidak dilakukan dengan mengorbankan anggaran pendidikan yang merupakan investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa. Untuk menjaga keseimbangan antara pendidikan dan kesehatan, beberapa langkah strategis dapat dipertimbangkan:
1. Evaluasi Prioritas Anggaran: Pemerintah perlu memastikan bahwa pemangkasan anggaran tidak mengorbankan aspek krusial dalam pendidikan, seperti kualitas guru, infrastruktur sekolah, serta riset dan inovasi.
2. Optimalisasi Penggunaan Dana Pendidikan: Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran harus ditingkatkan agar setiap rupiah benar-benar berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan.
3. Diversifikasi Sumber Pendanaan: Selain mengandalkan APBN, pemerintah dapat memperkuat kemitraan dengan sektor swasta untuk mendukung program pendidikan.
4. Pendidikan dan Nutrisi sebagai Satu Kesatuan: Program MBG dan peningkatan kualitas pendidikan seharusnya berjalan beriringan, bukan saling mengorbankan.
Pemangkasan anggaran pendidikan untuk membiayai program MBG menimbulkan dilema kebijakan yang kompleks. Di satu sisi, meningkatkan kesehatan anak-anak adalah langkah yang penting. Akan tetapi di sisi lain, pendidikan berkualitas adalah kunci utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.Â
Ke depan, pemerintah harus mencari solusi yang lebih berimbang agar kedua aspek ini dapat berjalan beriringan. Tanpa pendidikan yang kuat, program kesehatan sekalipun tidak akan mampu menghasilkan SDM yang unggul dan berdaya saing global. Oleh karena itu, kebijakan anggaran pendidikan harus dipertimbangkan dengan matang agar visi Indonesia Emas 2045 tetap berada di jalur yang benar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI