Akhirnya, aku bisa menelusuri jalan menujumu juga ya
Kutemukan sebuah kelokan tajam saat baru masuk dan mulai mengeja
Ada tanjakan yang cukup melelahkan ketika aku sedang ingin menikmati sepotong keindahan
Menjajal turunan yang begitu tajam dan mengagetkan sebelum kebun bunga yang mempesona
Begitu hijau dan rimbun di ujung jalan yang nyaris tanpa berbatu
Aku tak peduli semua itu, karena impian di depan mata yang selalu hadir menggoda
Detak detik waktu kuhitung benar agar aku tak tertinggal sampai terminal
Dan di mata indahmu terus kususuri jengkal demi jengkal kenangan paling panjang