Dengan riang gembira, imam syafi'i pulang ke rumah imam Malik. Gurunya itu sedang duduk di teras rumahnya setelah seharian mengajar.Â
"Syaih, hari ini saya pergi membantu petani memanen anggur amggurnya. Karena saya pergi membantu petani memanen anggur itulah maka sore ini saya dapat makan anggur segar," kata imam syafi'i merasa teorinya tentang rezeki benar.Â
Imam Malik tersenyum mendengar cerita Imam Syafi'i. Â
"Seharian saya mengajar sebagai kewajiban seorang syaih. Kemudian tadi sore entah kenapa saya berpikir, seandainya sore sore begini makan anggur segar, pasti enak sekali. "
Imam Malik menghela nafasnya.Â
"Pada saat duduk di sini, ternyata kamu datang membawa buah anggur segar seperti yang saya inginkan. Â Tanpa saya harus ke mana mana rezeki itu didatangkan Allah."
Kedua nya tertawa bersama. Itulah indahnya sebuah perbedaan.Â
Hingga sekarang pun kita mengenal gurunya Imam Malik memiliki Mazhab sendiri. Dan muridnya, imam syafi'i memiliki Mazhab sendiri.Â