Ketika aku berjalan menuju rumah teman, di jalan aspal yang panas, sendal jepitku putus dengan bahagia
Seolah-olah mengejekku yang selama ini menganggapnya tak ada guna dan kehadiran bukan apa apa
Aku berjalan di aspal panas tanpa sendal jepit yang sekarang puas dengan segalanya
Rupa rupanya selama ini dia menyimpan dendam yang tiada tara
Ingin kubuang tapi kakiku harus mau berjalan pincang karena panas aspal begitu garang
Aku jadi ingat pengemis di ujung gang tadi, karena tak ada yang peduli
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!