Sajak yang  lahir dari kegelisahan batin,
Kala sendiri merenungi, menanti kenyataan yang menghampiri,
Sempat tersadar, ketentuan-Nya tak selalu berbuah manis,
Tak sedikit dibuatnya menangis.
Untaian kata ku tulis, diksi tersusun menjadi sewujud harapan  hati
Do'a dalam bisik hening, Moga takdir kan berbaik hati,pada insan nan lemah ini.
Wahai Tuhan sang pemilik hati,
Dengarlah rintih, harap, do'a, jerit sendu hati ini,
Tentukan nasib, pilihan terbaik,putuskan takdir yang bahagiakan hati.
Wahai Tuhan pelindung sanubari,
Jika memang takdir-Mu berkata lain,
Meski naluriku takkan mudah menerimanya nanti.
Aku mohon, tabahkanlah, kuatkan, yakinkanlah hati ini.
Aku takut, dalam suratan-Mu, jalan hidupku nanti,
Takdir-Mu tak seindah harapan dan mimpi-mimpi.
Namun, jikalau memang ada jalan lain, Kau punya pilihan lain,
Tunjukkanlah, tuntun daku, bimbing, dan kuatkan hati menjalani,
Aku harap, semua yang terbaik,
Dengan segala do'a yang tercurah kini,
Semoga engkau kabulkan do'a, harap, dan mimpi,
Rahmati, berikan ku kesempatan, kebahagiaan, lagi.
MR. Pangestu , 22. 03. 2021