Kegiatan WARDU (WARUNG DHUAFA)
Pada kegiatan ini pihak asrama melakukan program razia perut lapar kepada masyarakat sekitar wilayah asrama yang memang membutuhkan, tujuan dari kegiatan ini menjalin silaturahim dengan masyarakat serta memberikan pembelajaran kepada anak asuh bahwa hidup itu harus bermanfaat bagi masyarakat, agama, dan bangsa khususnya dalam tolong menolong dan mengamalkan hablumminannas.
Membantu Memberikan Donasi terhadap Korban Bencana Alam
Pada kegiatan ini Yayasan Rumah Harapan Mengambil Posisi untuk mengamalkan nilai-nilai islam yang di praktekan oleh Yayasan Rumah Harapan yaitu saling tolong menoloong dan membantu sesama umat manusia, Yayasan Rumah Harapan Memberikan beberapa sumbangan logistik kepada korban bencana alam contohnya yaitu saat adanya musibah yang melanda kota batu  akibat banjir bandang yang meluluhlantahkan sebagian desa di Kota Batu dan luimajang, ketika terjadi erupsi gunung semeru yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa seta rumah-rumah yang terendam lahar eropsi gunung semeru.
Hubungan industrial dalam yayasan Rumah Harapan dipengaruhi oleh budaya dan pendekatan pimpinan terhadap pengasuh dan berbagai pengurus asrama Yayasan Rumah Harapan, peran pimpinan melalui pendekatan kepada para pengurus yayasan Rumah Harapan dengan komunikasi yang efektif dan bersifat empati dalam hal menyikapi perselisihan. Komunikasi yang rutin dapat juga menjaga keharmonisan pimpinan dengan pegawai.
Peran pimpinan untuk membangun hubungan industrial yang harmonis dengan cara membuat pertemuan pimpinan secara rutin dan baik dalam berbagai kegiatan. Komunikasi yang efektif, memahami dan mengerti atas fungsi manajemen yakni perencanaan dan pengawasan secara keseluruhan, negosiasi, empati kepada pegawai harus selalu melekat sebagai kompetensi utama. Apabila terjadi perselisihan, pimpinan sebagai mediator dan diselesaikan secara internal.
Peran pimpinan dalam mempengaruhi hubungan industria sudah pasti memiliki andil dalam keharmonisan. Misalnya sebagai mediator apabila terjadi perselisihan, namun hal tersebut tidak cukup, perlu kompetensi utama yang harus dimiliki oleh setiap pimpinan seperti empati, komunikasi efektif, kemampuan negosiasi, pemahaman fungsi manajemen, dan sebagai mediator yang handal.