Mohon tunggu...
Mochamad Anas
Mochamad Anas Mohon Tunggu... Freelancer - Creator

Pejalan Perjalanan Diperjalankan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Sudah Yakin Seyakin-Yakinnya Melepaskanmu

28 Februari 2024   14:37 Diperbarui: 28 Februari 2024   14:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memang ada hal-hal yang tidak diinginkan tetap terjadi, karena memang harus terjadi. Pula hal-hal yang tidak ingin diketahui, tetapi harus dipelajari. Seperti melepaskanmu.

Aku Sudah Yakin Seyakin-Yakinnya Melepaskanmu

Ada hari yang begitu sendu,
di mana sesuatu muncul di dalam ingatan.
Di dalamnya kutemukan perintah yang begitu lembut
untuk kembali menghormati, menghargai,
dan mencintai diri sendiri.

Aku sudah lama bertahan dalam cengkraman,
hati seperti hidup di bawah kaki yang semena-mena.
Puluhan bahkan ratusan hari sudah kuhabiskan
dengan membiarkan diri terjebak dalam keraguan,
dan perasaan tidak berharga.

Dalam kesendirian yang mendalam,
aku memutuskan untuk berbicara pada diriku sendiri
dengan penuh kelembutan
seperti seorang sahabat terbaik
yang mencoba mengangkat semangatku.

Aku berkata : "hei kamu,
kamu yang selalu merasa tidak berarti dan kurang,
kamu perlu tahu bahwa kamu berharga dan penting.
Setiap jiwa di dunia ini memiliki arti
dan tujuan masing-masing, termasuk kamu."

Lentik sinar matahari yang masuk melalui jendela kamar
menghiasi wajahku yang tertunduk.
Aku menyadari bahwa saatnya untuk mencintai diriku sendiri,
bukan sebagai orang lain menginginkan atau mengharapkanku,
tetapi karena aku adalah diriku yang berharga tanpa syarat.

Untuk menerima diriku sendiri,
aku belajar untuk menghargai setiap aspek dari diriku yang unik.
Setiap ketidaksempurnaan dan kelebihanku
adalah bagian dari keunikan pribadiku.
Aku berjanji untuk tidak lagi memandang rendah diri sendiri,
apalagi hanya karena tidak dapat memenuhi
standar sempurna yang ditetapkan oleh dunia.

Mencintai diri sendiri bukan berarti aku menjadi egois,
atau mengabaikan perasaan orang lain.
Sebaliknya, aku memperlakukan diriku dengan penuh kasih sayang
dan menghormati batas-batas diri.
Sehingga aku bisa memberikan cinta yang lebih tulus,
dan sejati kepada orang lain.

Lalu, aku sampai di hari ini.
Semua telah terjadi sudah menemui titik henti.
Tidak ada lagi ruang bagi perasaan merendahkan diri
dan mengabaikan kebahagiaanku sendiri.
Hari ini adalah hari yang baik-baik saja,
untuk sudah yakin seyakin-yakinnya melepaskanmu.

 Terima kasih buat kamu sudah meluangkan waktumu yang berharga untuk membaca sedikit banyak dari tulisan saya. Tulisan ini juga ada versi audionya di kanal youtube jagadmanas, atau tonton video di bawah ini :


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun