Persoalannya, sejauh mana para pelaku gerakan perempuan mampu mengendalikan diri agar tak terjebak dalam tindakan-tindakan berebut komentar pendek dan tentu saja tak mendalam dalam berbagai media yang tersedia dalam dunia maya. Apalagi terjebak dalam penantian berjam-jam untuk hanya sekadar menanti komentar orang lain terhadap komentar atau cuitan yang dilontarkan melalui media sosial.***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!