Mohon tunggu...
Emka Nahrawi
Emka Nahrawi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis saja

Menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menengok ke Pintu Masa Lalu di Lawang Sewu

30 Desember 2018   09:21 Diperbarui: 30 Desember 2018   09:40 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepertinya itu satu-satunya tempat makan yang ada di dalam kawasan lawang sewu. Meskipun di luar pagar ada beberapa gerobak jualan tapi tidak sebanding dengan waralaba itu. Kenapa hanya satu? Dan mengapa waralaba itu? Apakah tidak ada restoran asli Indonesia yang bisa masuk ke Lawang Sewu?

Dari atas balkon gedung B. dokpri
Dari atas balkon gedung B. dokpri

Setelah bosan berkeliling, saya duduk di bawah pohon besar di halaman gedung. Ada segerombol pemain musik yang sedang bermain. Mereka memainkan lagu-lagu populer terutama lagu dangdut. Para pengunjung juga dipersilakan untuk request lagu. Ada kotak untuk menaruh uang. Para pengunjung sukarela memasukkan uang ke dalamnya.

Angin berembus pelan, diiringi lagu entah apa, tapi lagunya seperti lagu keroncong. Pikiran kembali terbawa ke masa lalu. Ketika wajah-wajah khas Eropa bukan hal asing di sini. Saya jadi membayangkan bisa menyaksikan itu semua tapi dalam kesadaran masa kini. Bagaimana caranya? Abang ojek online yang mengantar saya memberitahu, kalau mau bisa dibukakan mata batin untuk menyingkap kegaiban. 

Saya penasaran dengan masa lalu. Tapi saya juga tidak akan kuat jika melihat makhluk lain. Ada banyak makhluk menyeramkan yang akan terlihat. Bukan saja noni Belanda, bisa jadi makhluk degan segala rupa yang dilihat.

Menikmati senja di halaman Lawang Sewu. dokpri
Menikmati senja di halaman Lawang Sewu. dokpri
Saya masih duduk di halaman. Hanya mengimajinasikan masa lalu di awal bangunan ini beroperasi. Itu sudah cukup. Saya tidak ingin dihantui kegaiban yang tersingkap itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun