Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Motivated Reasoning di Konflik Israel-Palestina

30 Mei 2021   21:43 Diperbarui: 7 November 2023   19:33 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://www.dreamstime.com/

Bagaimana cara kita melihat konflik ini dari kacamata neuroscience? Saya berikan cara terpraktis, yaitu dengan menggunakan World Happiness Report (WHR), karena report yang diterbitkan oleh PBB tiap tahun ini disusun oleh para neuroscienctists dan para ahli lain seperti dari bidang positive psychology, kebijakan publik, ekonomi, dan lain-lain (lihat tulisan saya sebelumnya di sini).

World Happiness Report ini bukan untuk menggantikan Human Development Index Report yang telah diterbitkan sebelumnya selama bertahun-tahun. World Happiness Report hanya untuk memperkaya cara kita mengukur kemajuan dan terutama hasil akhirnya yaitu happiness di setiap negeri di dunia.

Setiap negeri yang terlibat konflik, baik itu karena unsur-unsur di dalam negerinya sendiri, atau karena berkonflik dengan bangsa atau negara lain di luar, maka akan mengalami kemerosotan dalam banyak aspek kehidupan, terutama yang berkaitan dengan kemanusiaan. World Happiness Report bisa digunakan untuk mengukur 6 aspek kehidupan di Israel, yaitu aspek ekonomi yang bisa menjamin kesejahteraan, aspek ikatan sosial, aspek kesehatan masyarakat, aspek kebebasan individu, aspek kebajikan atau altruism, dan aspek korupsi di antara masyarakat dan pejabat negara.

BAGAIMANA ISRAEL MENURUT WORLD HAPPINESS REPORT?

Sebagaimana kita tahu, semua negeri Skandinavia selalu berada di posisi teratas dalam World Happiness Report (WHR) yang diterbitkan oleh PBB tiap tahun. Bersama dengan semua negeri Skandinavia ini ada beberapa negara Eropa lain, dan juga New Zealand, Australia dan Israel di kawasan Timur Tengah yang berada di kelompok negara teratas di WHR.

Posisi Israel di WHR yang selalu tinggi ini sepantasnya mengejutkan banyak orang. Terutama adalah karena Israel selalu berada dalam situasi perang, karena sering digempur roket yang diluncurkan oleh mereka yang menamakan dirinya Hamas dan mengklaim mewakili warga Palestina, terutama di Gaza Strip akhir-akhir ini. Meski dalam situasi perang yang terus-menerus, namun Israel adalah salah satu dari sedikit sekali dari hampir semua negeri Timur Tengah yang menduduki tempat teratas di WHR. Dua negara Timur Tengah yang menduduki tempat yang lumayan baik adalah Bahrain di posisi 22, UAE di posisi 25, Saudi Arabia di posisi 26, dan Kuwait di posisi 47.

Entah bagaimana, Indonesia berada di posisi 82 yang "lebih buruk" daripada Lybia yang berada di posisi 80. Mungkin saja Indonesia harus dimasukkan ke dalam golongan negeri yang dilanda konflik, karena konflik agama memang sering terjadi secara sporadis di wilayah-wilayah yang berbeda. Konflik agama dan sosial juga sering ditunjukkan dengan amat kentara setiap kali ada pilpres atau pilkada yang para kontestannya sering menunggangi agama untuk menekan atau menteror pendukung kontestan lainnya.

Israel termasuk negara demokratis di mana setiap penganut agama meski minoritas menjalani hidupnya dengan sejahtera dan damai tanpa tekanan. Bahkan warga Arab di Israel bisa menduduki posisi penting di Israel. Jerusalem tetap dihormati sebagai kota suci bagi beberapa agama selain agama Yahudi dengan cara tetap membiarkannya terbuka bagi setiap penganut agama lain yang datang untuk beribadah di beberapa titik suci di Jerusalem.

Index demokrasi di Israel adalah 7,84 atau berada di urutan 27 di dunia menurut Democracy Index. Sementara Indonesia cuma 6,30 atau berada di urutan 64. Sedangkan Palestina yang terus berkonflik dengan Israel memiliki index demokrasi yang parah, yaitu 3,83 dan di urutan 113. Bahkan Palestina tidak digolongkan sebagai negara demokratis, tetapi negara otoriter (Palestina itu sudah diproklamasikan merdeka oleh Yasser Arafat, pemimpin PLO, di Algeria pada tahun 1988, meski demikian beberapa klaim yang mengikuti proklamasi itu tidak diakui oleh Israel, seperti Jerusalem sebagai ibukota Palestina).

Namun kita tak akan terkejut dengan posisi Israel yang bagus di WHR dan Democracy Index ini jika kita melihat bagaimana Israel membangun perekonomiannya. Pertanian dan teknologi adalah dua prestasi puncak Israel yang amat berpengaruh dalam pembangunan ekonominya. Meski baru merdeka di tahun 1948 dan terus berada dalam situasi perang, namun GDP per capita Israel setara dengan banyak negara maju lain di dunia.

Tidak hanya dalam soal GDP per capita (aspek ekonomi), Israel juga secara umum bagus menurut WHR dalam 6 indikator (6 aspek kehidupan) yang telah ditetapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun