Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Jangan Ragu Menggunakan Jalur Independen

3 Maret 2016   05:00 Diperbarui: 3 Maret 2016   06:56 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Nasib Ahok untuk diusung oleh PDIP pada Pilgub 2017 masih menggantung. PDIP masih mencari figur yang lebih hebat dari Ahok  dari kalangan internal PDIP. Hanya Partai Nasdem,  satu-satunya partai yang telah mendukung Ahok, bahkan tanpa syarat apapun. Namun Nasdem tidak mempunyai kursi yang cukup untuk mengusung Ahok sendirian.

Sebenarnya jalan Ahok untuk menjadi calon Gubernur periode 2017-2022 sudah lempang. LSM Kawan Ahok sudah mengumpulkan KTP berikut tandatangan basahnya sebanyak 760.000. Jumlah itu sudah melebihi dari persyaratan  yang diperlukan untuk pencalonan pada jalur independen, yaitu sebanyak 530.000an.  Oleh sebab itu, menghadapi keraguan dan sikap PDIP, maka Ahok sebaiknya tidak ragu untuk memilih jalur independen. Sebaiknya pula Ahok secepatnya mendeklarasikan pencalonannya melalui jalur independen tersebut.

Dengan pendeklarasian melalui jalur independen tersebut akan memaksa parpol-parpol memajukan kader mereka yang terbaik. Partai Gerindra mungkin akan menurunkan Prabowo Subiakto. Partai Golkar mungkin akan mencalonkan Idrus Marham, Azis Syamsuddin atau Fadel Muhammad, mantan Gubernur Gorontalo.

Kita sudah melihat, berdasarkah hasil jajag pendapat sejumlah lembaga survei. sejauh ini para tokoh yang berminat menjadi gubernur DKI masih kalah jauh dari Ahok. Oleh sebab itu, jika tidak mendapatkan calon gubernur yang lebih hebat dari Ahok, maka pilihan lain bagi parpol  adalah mendukung pencalonan Ahok. Tapi kali ini haruslah tanpa syarat apapun. Bahkan tanpa umbul-umbul dan atribut partai, karena dilarang oleh peraturan KPU.  

Memang Ahok bersahabat dan cukup dekat dengan Megawati. Kondisi itu menyebabkan Ahok maju-mundur dalam memutuskan, apakah ia menempuh jalur independen atau melalui PDIP. Ahok juga sudah menawarkan untuk menjadikan Jarot, wagub saat ini yang berasal dari PDIP sebagai cawagub. Tapi ternyata persahabatan Ahok dengan Megawati dan tawaran itu tidak cukup untuk menjadikan PDIP memilihnya untuk diusung. PDIP masih mencari calon lain yang lebih hebat dari Ahok. PDIP percaya masih ada figur lain di internal PDIP yang dinilai mampu mengalahkan Ahok. Mungkin PDIP akan menugaskan Masinton Pasaribu. Mungkin juga tokoh lain seperti Effendi Simbolon atau Diyah Pitaloka.

Oleh sebab itu, Ahok tidak boleh meragukan hasil kerja Kawan Ahok. Pilihan yang pasti saat ini adalah jalur independen. Yang dihasilkan Kawan Ahok berbeda dengan yang kumpulan KTP abal-abal yang diperoleh Faisal Basri pada Pilgub 2012. Kawan Ahok menyiapkan formulir pernyataan dukungan bagi Ahok disertai tandatangan basah, dengan lampiran foto kopi KTP. Jadi kemungkinan dtolak KPU sangat kecil.  

Dengan memilih jalur independen pada Pilgub 2017 Ahok, jika berhasil menang, maka Ahok akan memperoleh kemenangan yang sempurna. Akan menjadi catatan sejarah, seorang cagub dari jalur independen menang, mengalahkan seluruh cagub dari partai politik. Ahok mendapatkan kemenangan sempurna.

Kemenangan itu sekaligus untuk pembuktian bahwa parpol tidak lagi disukai rakyat. Parpol tidak pernah memperjuangkan aspirasi rakyat, Parpol hanya menjadi benalu-benalu yang harus dibersihkan karena perilaku korup mereka.

Sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan menggunakan jalur independen. Sampai saat ini Ahok adalah Gubernur DKI tanpa partai alias independen. Buktinya, seluruh program pembangunan di DKI Jakarta dapat berlangsung. Meskipun APBD DKI Jakarta 2016 didasarkan atas Pergub karena penolakan DPRD dengan APBD versi Ahok, namun toh dana tetap bisa dicairkan.

Selain itu, dengan memenangkan kursi Gubernur dari jalur independen, artinya Ahok secara sah didukung oleh seluruh rakyat Jakarta. Mereka ada di belakang Ahok. Mereka akan marah dan turun ke jalanan jika DPRD menghambat program  pembangunan yang akan dilaksanakan.

Sekian, Salam dari saya

M. Jaya Nasti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun