Mohon tunggu...
Mita Nurrohmah
Mita Nurrohmah Mohon Tunggu... Lainnya - Nawaitu

Semua yang dilakukan adalah pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Zona Ternyaman di Mana?

9 April 2020   09:09 Diperbarui: 9 April 2020   09:21 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku Mita, aku lahir di Pati. Sekarang aku adalah mahasiswi yang sedang belajar disalah satu kampus yang ada di Semarang. Kampung halamanku bertepatan di salah satu desa yang ada di Kabupaten Pati, tepatnya yaitu Desa Kuniran. Desa dengan suasana yang sejuk dan tempat paling nyaman ditambah dengan tetangga yang ramah dan bersahabat.

Pada pagi hari, suasana di kampung halamanku semua orang mempunyai aktivitas masing-masing. Para petani pergi ke sawah dengan membawa sepeda ataupun motor butut, para pedagang pergi ke pasar, para ibu pergi ke warung, para pekerja kantor pergi ke kantor, anak-anak pergi ke sekolah, dan lain sebagainya.

Pada siang hari terlihat ibu-ibu berkumpul disalah satu rumah tetangga. Anak-anak kecil bermain mainan tradisional, seperti mandi di sungai, sigar manda, bermain kelereng, petak umpet, dan lain sebagainya. Terdapat juga banyak anak kecil yang pergi mengaji dengan menaiki sepeda berangkat bersama temannya. Para petani melanjutkan kembali kegiatannya setelah mereka beristirahat, tepatnya setelah pukul 2 siang.

Ketika sore hari, tampak banyak kendaraan lewat di sepanjang jalan desaku. Banyak penjual makanan yang berjualan di pinggir jalan menjadikan desaku ramai di sore hari. Terlihat juga banyak anak remaja yang sedang bermain bola voli, sepak bola, kasti, dan ada juga mereka yang membantu orang tua di rumah. 

Terlihat juga ibu-ibu yang sedang senam aerobik, yoga, dan bermain bola voli. Terlihat juga di sepanjang jalan sekeluarga yang sedang bersepeda bersama. Saat menjelang magrib, semua yang mempunyai aktivitas di luar rumah segera pulang untuk bersih-bersih diri. Ketika suara adzan berkumandang, warga berbondong-bondong untuk pergi ke masjid dan mengaji.

Indahnya lagi ketika bulan Ramadhan, banyak orang yang sedang ngabuburit. Nikmatnya menunggu antrian membeli makanan dan minuman untuk berbuka puasa. Warung itu banyak, namun semua warung tersebut ramai hampir tidak ada yang sepi. Apalagi ketika habis subuh, ramai sekali jalan di sepanjang desaku. Mulai dari anak-anak hingga para remaja yang memanfattkan waktunya untuk jalan-jalan daripada tidur. 

Ketika jalan-jalan itu, banyak dari mereka yang membawa petasan. Dan serunya itu ketika kita sengaja hampir dikenai petasan itu kita langsung menjerit ada juga yang sampai menangis. Tapi jangan khawatir petasan yang dipakai itu petasan yang tidak berbahaya. Sungguh indah kenangan tersebut mana mungkin aku bisa melupakannya.

Sayangnya, di kampungku itu banyak yang menikah muda, tetapi aku tidak menginginkan itu karena aku masih kurang puas dengan masa mudaku ketika aku harus nikah muda. Banyak pengalaman ataupun relasi yang belum aku dapatkan. Dan karena aku punya pegangan hidup untuk masa depanku kelak dan harus bisa membahagiakan orang tuaku entah dengan cara apapun.

Terkadang saat aku di perantauan ketika aku sedang termenung sendirian menangis dengan sendirinya karena aku teringat kampung halamanku. Teringat ayah dan ibuku sedang apa yang dilakukan mereka. Ditambah teringat keponakanku yang lucu itu. Kembali ke kampung adalah zona ternyamanku. Semua orang itu pasti punya sesuatu yang dirindukan dari kampung halamannya dan pasti mempunyai cerita yang berbeda-beda.

Itulah sedikit cerita tentang kampung halamanku, kampung halaman yang menjadi tempat ternyaman. Cerita ini akan terus diceritakan dari generasi ke generasi selanjutnya, walaupun cepat ataupun lambat akan hilang ditelan zaman.

8/4/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun