Mereka tidak bekerja hanya untuk mendapatkan uang, tetapi juga memastikan uang itu dapat terus berkembang lewat kebiasaan menabung dan berinvestasi.
Berbeda dengan budaya konsumtif yang mendorong orang untuk menghabiskan pendapatan demi gengsi, orang kaya sejati rela menahan diri.Â
Mereka disiplin menyisihkan sebagian penghasilan, bahkan meskipun jumlahnya kecil, demi tujuan jangka panjang.Â
Prinsip sederhana seperti ini sebenarnya menjadi kunci yang membedakan mereka dari orang yang hanya "tampak kaya" namun sebenarnya rapuh secara finansial.
Investasi bagi mereka bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Mereka percaya pada kekuatan bunga majemuk yang mampu mengubah nominal kecil hari ini menjadi kekayaan besar di masa depan.Â
Dengan menanamkan uang ke instrumen yang tepat---baik saham, obligasi, reksa dana, maupun properti---mereka membangun fondasi finansial yang kokoh dan berkelanjutan.
Artinya, ketika kamu melihat seseorang yang mungkin tidak heboh pamer barang mewah, tetapi konsisten menabung dan berinvestasi, bisa jadi orang tersebut sebenarnya sedang atau sudah berada di jalur menuju kebebasan finansial.
Tidak Terbebani oleh Utang
Di tengah gaya hidup konsumtif, utang sering dianggap wajar, bahkan normal.Â
Banyak orang berani berutang demi bisa membeli barang-barang yang sejatinya belum tentu mereka butuhkan, hanya agar terlihat "selevel" dengan lingkungannya.Â
Rumah besar, mobil mewah, hingga barang branded yang dibeli dengan cicilan seakan menjadi simbol kesuksesan.
Padahal, salah satu ciri orang kaya sesungguhnya adalah hidup bebas dari jeratan utang konsumtif.Â