Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tak Selalu Soal Gengsi, Ini 5 Alasan Orang Membeli Barang Mewah

6 Agustus 2025   06:00 Diperbarui: 6 Agustus 2025   09:46 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi barang mewah (sumber:freepik/lookstudio)

Tas desainer pertama yang dibeli dari gaji sendiri, jam tangan mahal yang dibeli setelah promosi kerja, atau sepatu desainer yang dibeli setelah lulus dari studi panjang---semua itu membawa nilai sentimental yang hanya bisa dipahami oleh orang yang mengalaminya. 

Ini bukan tentang gengsi, tapi tentang mengabadikan momen kemenangan dalam bentuk yang nyata.

Dalam hal ini, konsumsi menjadi semacam ritual perayaan. Ia bukan tentang orang lain, tapi tentang hubungan kita dengan diri sendiri. 

Kadang, satu benda bisa merepresentasikan tahun-tahun penuh pengorbanan yang telah dilalui, dan menjadi pengingat bahwa semua usaha itu tidak sia-sia.

Dorongan untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Penampilan sering kali menjadi bagian penting dari kepercayaan diri, terutama dalam dunia kerja atau lingkungan sosial yang kompetitif. 

Barang-barang branded sering diasosiasikan dengan kesuksesan, rasa percaya diri, dan selera yang baik. 

Maka tidak mengherankan jika sebagian orang merasa lebih siap menghadapi presentasi penting atau pertemuan bisnis jika mereka mengenakan pakaian atau aksesori dari brand ternama.

Dalam konteks ini, barang mewah bukan sekadar simbol status, tetapi alat bantu psikologis. Ia memberikan efek yang mirip dengan "armor" dalam pertempuran---menjadikan seseorang merasa lebih kuat, lebih siap, dan lebih yakin terhadap dirinya sendiri.

Meskipun terdengar dangkal bagi sebagian orang, kepercayaan diri adalah hal yang sangat personal. 

Jika mengenakan sepatu mahal atau membawa tas berkelas bisa membuat seseorang merasa lebih berani untuk tampil dan berbicara, maka ada nilai produktif yang ikut menyertai keputusan konsumtif itu.

Barang Mewah Sebagai Investasi Bernilai

Di luar aspek emosional dan sosial, ada pula alasan yang bersifat ekonomis dalam pembelian barang mewah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun