Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hujan yang Berhenti Tiba-tiba

10 Februari 2025   18:00 Diperbarui: 11 Februari 2025   10:43 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Hujan yang Berhenti Tiba-tiba (sumber:freepik/wirestock)

Saat kesalahan itu datang,
seperti angin yang tak tampak,
dalam diam kita merasa terluka.
Tapi kenangan
tak mudah lepas,
terjebak di antara celah waktu yang sempit.

Kau tahu, hati tak bisa dibujuk
seperti hujan yang berhenti tiba-tiba,
meski langkah terus berjalan,
ada jejak yang tak bisa hilang,
meski tanah basah,
meski matahari datang.

Lupakan, kata mereka.
Namun bagaimana mungkin,
jika ingatan tetap berakar dalam,
tak ingin pergi,
seperti pohon yang tumbuh di dalam diri,
sebuah kesalahan yang menguatkan
meski terluka di sana.

Pada akhirnya, kita hanya bisa
menatap jauh ke depan,
melihat langit yang tak selalu cerah,
dan berharap bahwa kelak
lupa akan datang sendiri,
meski kita tahu
mungkin tak akan pernah sempurna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Puisi: Pertemuan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun