Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kembali ke Tanah Air #16

10 November 2019   07:54 Diperbarui: 10 November 2019   08:04 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Begitu pintu kamar kedua orang tuanya terbuka, Monik masuk dan menutup pintu kamar kedua orang tuanya, Jarot berdiri menuju pintu kamarnya untuk menutupnya.

*****

Berempat mereka sudah rapi, untuk menuju sarapan pagi, masih ada waktu 3 jam sebelum mereka chek out dan menuju bandara, ibu mengandeng tangan bapak, sedang Monik sudah mulai dekat dengan Jarot, dia merangkul tangan kakaknya, mereka beriringan masuk ke dalam lift."Bapak sama ibu nanti sarapanya dirasa semua, disini hotel terkenal dengan makannya yang membangkitkan selera, waktu kita masih ada tiga jam."Kata Jarot

Sesampai di resto, mereka mencari tempat di pojokan membelakangi kolam renang, mereka mengambil menu pembuka buah-buahan potong yang segar, dan minuman juice buah, mereka berada dalam satu meja.

"In Syaa Allah, kontrak Jarot tinggal 2 tahun lagi, Jarot nanti tidak memperpanjang lagi, sepertinya sudah cukup untuk buka usaha sendiri saja di Indonesia, sudah ada beberapa konsep sih, mudahan dari penghasilan selama ini bisa untuk memulai beberapa usaha baru di Indonesia." Jarot memulai pembicaraan

"Jadi kapan rencana ke Indonesia, bertemu dengan sahabat-sahabatmu.?Tanya ibu

"Nanti pada saat mereka kawin, bu biar kasih kejutan."Kata Jarot

"Mereka apa kak Jarot yang terkejut."Kata Monik seraya berdiri mencari sesuatu menu sepertinya. Jarot hanya melirik adiknya, dan hanya melihat pundak adiknya karena keburu berdiri dan berjalan

Kalau dilihat dari sini, sepertinya bapak dan ibunya belum tahu permasalahan yang ada, Jarot sedikit lega.

"Ibu bapak nanti jangan cerita dulu ya, ke Winda dan Arian, biar mereka seperti sekarang ini."Kata Jarot

"Kasian mereka Jarot, mungkin mereka menunda perkawinan menunggu kabar dari kamu."Kata bapak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun