Memandang hati yang beku
Ada sorot kekecewaan terpaku
Dia duduk dibangku
Termangu
Nyawaku hampir tenggelam
Meniti di malam kelam
Dia berdiri dipusaran malam
Terdiam
Peluhku sudah menjadi darah
Menunggu dengan penuh amarah
Dia tertidur penuh desah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!